BMKG Soal Angin Puting Beliung Rancaekek – SwaraWarta.co.id (Sumber: CNBC) |
SwaraWarta.co.id – Angin puting beliung melanda Rancaekek, Bandung, Jabar, pada Rabu (21/2) pukul 15.58 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pabrik Kahatex di Sumedang menjadi titik awal angin tersebut, berputar ke arah Cicalengka, pabrik Kwalram, dan Haurpugur, menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
Seorang warga, Yuan, melaporkan keberadaan pusaran angin dari Sumedang hingga Haurpugur.
Kuatnya embusan puting beliung mengakibatkan pohon dan reklame tumbang, memicu respons cepat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung.
Anisa, seorang warga, menyaksikan angin membawa material bangunan, merusak kaca depan dan atap toko tempatnya bekerja di Jalan Garut-Bandung.
BPBD Jawa Barat mencatat 534 bangunan rusak, dengan kerusakan ringan hingga berat.
Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung di Kabupaten Sumedang, serta Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi di Kabupaten Bandung.
Sebanyak 835 kepala keluarga terdampak, dan 33 orang mengalami luka akibat tertimpa material.
Meskipun beberapa mengaitkan kejadian ini dengan tornado, BMKG menjelaskan perbedaan antara puting beliung dan tornado.
Kejadian angin puting beliung tersebut sangat mirip tornado, dimana berdasarkan rekaman-rekaman kejadian dari berbagai video, angin puting beliung tersebut merupa pusaran angin yang mengingatkan orang pada film twister.
Mirip tornado yang merusak wilayah yang dilaluinya, menerbangkan material hingga merobohkan beberapa bangunan yang ada.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan keduanya memiliki kemiripan visual sebagai pusaran angin kuat yang dapat merusak.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem beberapa hari sebelumnya, termasuk potensi hujan intensitas lebat di Sumedang dan Bandung.
Peringatan dini tersebut diperkuat dengan informasi cuaca ekstrem pada 21 Februari 2024, dengan empat kali peringatan antara pukul 11.30 WIB hingga 16.40 WIB.
Fenomena cuaca ekstrem puting beliung terjadi di Jatinangor dan Rancaekek.
Kejadian ini menyebabkan panik di kalangan warga dan kerugian materiil yang signifikan.
Respons cepat dari pihak berwenang dan peringatan dini BMKG menjadi langkah penting dalam menghadapi dampak bencana alam seperti puting beliung.***