Warga Israel Demo, Tuntut Netanyahu Turun-SwaraWarta.co.id (Sumber: CNN) |
SwaraWarta.co.id – Ribuan warga Israel menggelar aksi protes besar-besaran di kantor pemerintahan Israel dan Habima Square yang berlokasi di kawasan Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi demo ini dilakukan untuk menuntut pencopotan Benjamin Netanyahu dari jabatan Perdana Menteri (PM).
Para demonstran juga mendesak pembebasan tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dan mengakhiri perang di Gaza.
Di jalanan Tel Aviv, ribuan massa dengan berbagai macam poster protes menyuarakan tuntutan mereka, termasuk hujatan terhadap Netanyahu.
Ada juga seruan “Bushah bushah, bushah” sebagai kritik terhadap pemerintahan Netanyahu terkait serangan pada 7 Oktober.
Serupa dengan Tel Aviv, demo juga berlangsung di sekitar kediaman Netanyahu di Kaisarea.
Di Yerusalem, orang-orang berkumpul di depan rumah Presiden Israel Isaac Herzog, menuntut pengembalian lebih dari 100 tawanan yang masih ditahan di Gaza.
Meskipun tidak diketahui jumlah pasti peserta aksi, dilaporkan dari The Time Of Israel bahwa jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa minggu sebelumnya.
Aksi ini menjadi yang terbesar dalam sejarah Israel selama perang dengan Hamas di Gaza.
Sara Khairat dari Al Jazeera melaporkan dari Tel Aviv dengan menyebutkan bahwa hal ini belum pernah terjadi sebelumnya karena,
sepanjang awal perang semua orang telah sepakat, termasuk para pengunjuk rasa anti-pemerintah, bahwa mereka harusnya bersatu pada saat terjadi perang, juga pada saat para tawanan masih ditahan di Gaza.
Informasi tersebut menunjukkan betapa marahnya sebagian orang terhadap situasi ini.
Demo semacam ini hampir rutin digelar sebelum perang tanggal 7 Oktober, sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Netanyahu yang diduga melakukan pelanggaran hukum.
Para demonstran menilai Netanyahu gagal menyelamatkan lebih dari 200 tawanan Hamas, dan popularitasnya di Israel mulai memudar.
Hasil jajak pendapat pada 18-19 Oktober di surat kabar Maariv menunjukkan bahwa nama Benjamin Netanyahu kalah saing dengan mantan menteri pertahanan Benny Gantz.
Ada sentimen bahwa Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya, termasuk militer dan intelijen, harus mundur karena dianggap gagal.
Dalam tulisan Israel Hayom memyebutkan bahwa Netanyahu akan mundur. Sama seperti pejabat tinggi militer atau intelijen serta GSS. Karena mereka dianggap telah gagal.
Ketika ditanya siapa yang paling bersalah atas serangan Gaza, 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu.
Sebanyak 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, sementara 5 persen menyalahkan Menteri Pertahanan.
Protes ini mencerminkan ketegangan dan ketidakpuasan yang meluas di antara warga Israel terhadap kepemimpinan Netanyahu dan situasi di Gaza.***