Ilustrasi orang tenggelam ( Dok. Istimewa |
SwaraWarta.co.id – Seorang santri yang tinggal di salah satu pondok pesantren di Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di Sungai Ngujur.
Jenazah bocah berusia 12 tahun bernama AGR ditemukan tak jauh dari lokasi korban tenggelam pada hari Sabtu tanggal 13 Januari kemarin.
‘’Jasadnya kami temukan sudah meninggal dunia di pinggir sungai, tepatnya berjarak 50 meter dari titik kejadian dilaporkan tenggelam,” ungkap Komandan Tim Basarnas Trenggalek Ahmad Taufik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa ini berawal pada Jumat (12/1) petang, saat korban bersama kedua temannya sedang bermain pelempar botol yang berisi koin ke sungai.
Bersamaan dengan itu, AGR tiba-tiba tenggelam ketika hendak mengambil sandalnya yang terhanyut di tengah sungai.
Meskipun kedua temannya berusaha untuk menolong AGR, sayangnya korban tidak berhasil diselamatkan.
Peristiwa tersebut dibawa ke perhatian BPBD Kabupaten Madiun, kepolisian dan warga setempat untuk melakukan pencarian hingga sejauh 500 meter dari lokasi insiden pada hari Jumat.
Namun, pencarian harus dihentikan pada waktu menjelang malam karena kondisi yang sudah gelap sehingga tidak memungkinkan proses pencarian.
“Pagi tadi kami bersama tim gabungan melakukan pencarian lagi dengan kapal, kurang lebih sejam menyisir dari titik hilang korban berhasil ditemukan di pinggir sungai, masuknya wilayah Desa Kiringan, Takeran,” terangnya
Setelah dievakuasi, jenazah korban dibawa ke rumah duka dan kemudian dimakamkan.
Orang tua AGR memilih untuk tidak melakukan visum dan meyakini bahwa anak mereka meninggal dunia karena tenggelam.
“Untuk sekilas jasad tidak ada tanda-tanda kekerasan atau murni karena tenggelam sesuai keterangan saksi, jadi jenazah langsung kami serahkan ke keluarga,” tuturnya.