Potret Taruna Taruni SMK PGRI 1 Ponorogo usai Dilantik (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – SMK PGRI 1 Ponorogo selama ini dikenal sebagai salah satu sekolah swasta yang memiliki tingkat kedisiplinan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini dilakukan SMK PGRI 1 Ponorogo untuk memberikan bekal bagi siswa siswi sebagai persiapan di masa mendatang.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh SMK PGRI 1 Ponorogo dalam meningkatkan kedisiplinan yakni pelatikan terhadap taruna taruni.
Pembina taruna SMK PGRI 1 Ponorogo yakni Drs. Nanang Brotoseno menjelaskan bahwa pelantikan dilakukan terhadap 36 anak.
” Jumlah peserta yang dilantik hari ini 36 anak,” ujar Nanang saat diwawancarai secara khusus oleh tim swarawarta.
Di samping itu, pembina taruna yang kerap disapa siswa siswi dengan sebutan babe ini menjelaskan bahwa awalnya jumlah calon taruna ada 50 anak.
Selama semester 1 anak-anak calon taruna telah mendapatkan pelatihan PBB dasar dengan senior.
Namun ada beberapa anak yang memutuskan untuk mengundurkan diri karena alasan fisik.
Hingga pada akhirnya dari seluruh jumlah anak taruna tersisa 36 anak yang resmi dilantik hari ini.
Awalnya anak yg daftar untuk Extra Taruna lebih 50 anak. Selama 1 semester mereka di latih PBB dasar sama kakak kelasnya.
“Ada beberapa anak mulai mengundurkan diri karena tidak siap fisiknya. Sampai akhirnya anak yang terseleksi tinggal 36 anak,” ujarnya menjelaskan kendala sebelum pelantikan.
Hal yang tidak kalah menarik dari pelantikan ini yaitu turut sertanya orang tua dalam menyematkan baret kepada calon taruna.
Nanang menjelaskan hal ini menjadi bukti hasil latihan yang dilakukan oleh anak taruna sebelum pelantikan.
“Tetap orang tua kita hadirkan untuk pelantikan, mereka biar tahu hasilnya apa sih selama ini anak saya kok latihan taruna taruni,”ungkapnya.
“Setelah tahu hasilnya mereka kita kasih kesempatan untuk menyematkan baret kepada anaknya setelah melakukan demo PBB kreasi,” bebernya.
Tidak hanya itu saja, momen ini juga menjadi salah satu bukti bahwa anak-anak yang dilantik sebagai taruna merupakan kebanggaan.
“Disitulah momen yang sangat mengharukan anak dan ortunya saling berpelukan pada nangis gak ngira kalau putra putrinya bisa menjadi anak yang dibanggakan,”sambungnya.
Pembina ekstra ini berharap agar ilmu selama latihan yang diberikan senior dan dari Kostrad 501 Madiun berguna sebagai bekal kedisiplinan
“Harapan kepada anak- anak semoga ilmu yang di berikan dari kakak senior dan pelatih dr Kostrad 501 Madiun menjadi bekal dia untuk selalu di siplin di segala hal dan saling menghormati selalu bersikap santun kepada siapapun, karena selama di Karantina anak-anak itu di ajari segala hal, mulai ibadahnya sebelum latihan sholay duha,”pungkasnya.