Ilustrasi Keywoard Stuffing (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Keyword stuffing adalah cara yang dilakukan oleh pembuat konten atau website dengan memasukkan kata-kata kunci (keyword) sebanyak-banyaknya ke dalam teks artikel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini biasanya bertujuan untuk meningkatkan peringkat pencarian dalam search engine agar website yang dimilikinya masuk ke halaman pertama Google.
Kata kunci memang menjadi faktor penting dalam SEO untuk meningkatkan traffic, tapi jika kita menambahkannya secara berlebihan, maka hal tersebut tidak baik untuk SEO.
Seiring perkembangan teknologi, Google kian memperbarui algoritma yang dimilikinya. Bahkan Google menegaskan bahwa keywoard stuffing berpengaruh pada SEO.
Hal ini dapat berdampak buruk pada website, karena Google akan menyebut website tersebut sebagai website spam.
Ciri-ciri Keyword Stuffing Secara Umum
Pada dasarnya, stuffing keyword dapat merugikan dalam jangka panjang. Berikut ciri-ciri keyword stuffing yang wajib diketahui yakni:
1. Banyak Kalimat Tidak Wajar
Beberapa ciri-ciri konten atau artikel yang memiliki keyword stuffing yaitu terdapat banyak kata-kata yang diatur dengan cara yang tidak wajar.
Dalam beberapa kasus, sebuah artikel atau konten yang menerapkan keyword stuffing, artikel tersebut kurang baik dibaca dan terkesan memaksakan penggunaan kata kunci.
2. Banyak Kalimat Tidak Relevan.
Mengapa keyword stuffing menjadi masalah? Selain praktik ini dapat membuat website spam dan buruk pengalaman pengguna, praktik ini bisa berdampak pada kualitas artikel.
Search engine seperti Google menilai artikel dengan keyword stuffing tidak memiliki konten berkualitas, sehingga google tidak merangking website ke SERP.
dalam SERP (Search Engine Result Page = halaman hasil pencarian) yang direkomendasikan. Ada kemungkinan bahwa Google malah akan menghapus website dari SERP.
3. Artikel Tidak Enak Dibaca
Selain itu, konten yang terindikasi menerapkan keyword stuffing juga bisa mengakibatkan user experience menjadi buruk.
Para pengunjung website kemungkinan besar akan langsung pergi dan mencari rekomendasi informasi dari website lainnya.
Jika banyak pengunjung melakukan hal ini, sudah tentu menyebabkan tingkat bounce rate (tingkat ketertarikan pembaca pada website) menjadi meningkat, dan ini akan merugikan website secara keseluruhan.
Berdasarkan hal-hal di atas, kita harus menghindari penggunaan keyword stuffing pada artikel dan konten website.
Sebagai gantiya, kita harus fokus pada konten yang bertujuan meningkatkan kualitas dan solusi bagi pengguna, sehingga pengalaman mereka ketika membaca konten di website menjadi lebih baik.
Jika kita membutuhkan, kita bisa memanfaatkan jasa SEO untuk meningkatkan peringkat artikelmu dengan cara yang profesional dan sesuai standar,