Serangan AS dan Inggris ke Houthi-SwaraWarta.co.id (Sumber: BBC) |
SwaraWarta.co.id – Iran mengecam keras serangan militer AS dan Inggris ke basis milisi Houthi di Yaman, menyebutnya sebagai tindakan sewenang-wenang dan pelanggaran hukum internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman serta melanggar norma-norma hukum internasional.
Peringatan diberikan bahwa serangan ini dapat memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan, sementara Iran mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan guna mencegah penyebaran konflik.
Kanani juga menghubungkan serangan ini dengan dukungan penuh AS dan Inggris terhadap “kejahatan perang rezim Zionis” selama 100 hari terakhir terhadap rakyat Palestina, termasuk Gaza yang terkepung.
Iran, yang mendukung Hamas secara finansial dan militer, membantah terlibat dalam perang Israel-Hamas yang meletus pada 7 Oktober.
Meskipun Iran memuji serangan tersebut, Israel merespons dengan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan ribuan orang, terutama wanita dan anak-anak.
Houthi, sebagai tanggapan, menyerang kapal-kapal yang diduga terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai protes terhadap serangan yang terus berlanjut.
Iran telah memperingatkan tentang potensi meluasnya konflik, dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian menyatakan bahwa intensitas perang membuat perluasan wilayah tersebut hampir tidak dapat dihindari.
Serangan AS-Inggris dan koalisi di Yaman meningkatkan ketegangan, menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik antara AS-Israel dan Iran beserta proksi-proksinya.
Meskipun analis menekankan bahwa tidak ada keinginan dari kedua belah pihak untuk perang terbuka, ada panggilan untuk negosiasi yang sengit.
Reaksi terhadap serangan Houthi tidak hanya datang dari Iran tetapi juga melibatkan Hizbullah dan Jihad Islam Palestina.
Hizbullah di Lebanon menyatakan bahwa agresi Amerika menegaskan keterlibatan mereka dalam tragedi dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh Zionis di Gaza.
Jihad Islam Palestina menyebut agresi ini sebagai perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, mengajak masyarakat Arab dan negara Islam untuk menolak agresi terhadap Yaman dalam pembelaan terhadap Gaza dan tempat-tempat suci umat Islam di Palestina.
Ketegangan ini menciptakan situasi yang kompleks di Timur Tengah, dengan serangkaian reaksi dan peringatan dari berbagai pihak.
Saat ini, harapan ada pada potensi negosiasi yang sengit untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.***