Lokasi penemuan kakek berusia 71 tahun yang terkubur ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria bernama Abdul Jalal (71 tahun) yang tinggal di Dusun Watukebo RT 003 RW 008 Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember hilang selama empat hari.
Kemudian A ditemukan terkubur dalam sebuah kebun jati sekitar 1 meter dari permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat tubuhnya ditemukan oleh warga, posisi tubuhnya dalam keadaan meringkuk dan telah mulai membusuk pada hari Minggu (14/1/2024) pagi.
“Gundukan tanah yang masih baru itu atasanya banyak lalat, namun tidak ada bau. Untuk memastikan di dalamnya bangkai hewan atau yang lain akhirnya putuskan untuk menggalinya,” kata Anggota Relawan Tagana Dinsos Jember Arid Fitriadi.
Sebelum ditemukan, sekitar 29 warga termasuk perangkat Desa Andongsari bergabung dalam pencarian korban.
Mereka mencurigai gundukan tanah yang dikelilingi oleh lalat. Untuk memastikan apa yang ada di dalam tanah, akhirnya mereka memutuskan menggali gundukan tanah itu.
Saat penggalian setengah meter, mereka berhasil menemukan jasad Abdul Jalal dalam posisi meringkuk dan masih memakai pakaian.
Kondisi jasad dalam posisi meringkuk dengan tubuh membengkak dan busuk, namun masih dapat dikenali wajahnya.
“Saat itu kondisi korban (posisi) badannya seperti melungker (meringkuk) gitu, mulai membengkak dan busuk tapi masih dapat dikenali,” Ungkapnya.
“Tapi saya tidak melihat apakah ada luka, atau bekas apapun. Bercak darah juga tidak tahu, karena kan sudah terkubur itu jadi tidak jelas,” lanjut Arid.
Tidak terlihat bekas luka atau bercak darah pada tubuhnya. Identitas korban kemudian dikonfirmasi oleh keponakannya dari pakaian yang dia kenakan saat hilang.
Setelah penemuan itu, perwakilan warga langsung menghubungi anggota polisi dan tim inavis dari Polres Jember.
Lokasi penemuan korban berada di tengah kebun jati yang harus menyebrangi sungai sebelah timur dan berjarak sekitar 200 meter dari jalan utama desa.
Temuan ini masih dalam proses lidik oleh pihak kepolisian, dan lebih lanjut akan dijelaskan oleh pihak kepolisian.
“Lebih lanjut nanti ke pimpinan saja yang menjelaskan,” kata salah satu anggota polisi yang enggan menyebut namanya.