Penjelasan Tentang Apa Itu Greenflation. |
SwaraWarta.co.id – Greenflation baru-baru ini sedang banyak diperbincangkan
terutama sejak didiskusikan dalam debat kandidat cawapres 2024 kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dimana istilah ini digunakan oleh Cawapres pasangan nomor urut 2 yakni Gibran Rakabuming Raka yang bertanya kepada paslon nomor urut 3.
Konsep ini merujuk pada kenaikan harga barang dan jasa yang
dipicu oleh upaya transisi ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
Berikut beberapa poin penting mengenai greenflation:
Penyebab:
- Kenaikan
biaya bahan baku dan energi: Transisi ke sumber energi terbarukan
seperti matahari dan angin membutuhkan investasi besar, sehingga harganya
bisa lebih tinggi dibandingkan energi fosil saat ini. Hal ini mempengaruhi
biaya produksi berbagai barang dan jasa. - Penetapan
harga karbon: Banyak negara mulai menerapkan skema “cap and
trade” untuk emisi karbon, dimana batas emisi total ditetapkan dan
diperdagangkan di pasar. Harga karbon yang meningkat menyebabkan biaya
produksi menjadi lebih tinggi, yang diteruskan ke konsumen melalui harga
akhir. - Kurangnya
infrastruktur hijau: Infrastruktur untuk mendukung teknologi ramah
lingkungan belum merata dan masih terbatas. Ini bisa berdampak pada biaya
logistik dan distribusi, sehingga mempengaruhi harga barang.
Dampak:
- Kenaikan
harga barang dan jasa: Greenflation berpotensi meningkatkan biaya
hidup, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. - Perlambatan
ekonomi: Kenaikan harga bisa menurunkan daya beli dan konsumsi,
sehingga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi. - Ketidakadilan
sosial: Dampak greenflation bisa tidak merata. Masyarakat miskin
cenderung lebih terbebani kenaikan harga barang kebutuhan pokok, sementara
kelompok kaya memiliki lebih banyak pilihan untuk beralih ke produk yang
lebih ramah lingkungan.
Diskusi:
- Keterkaitan
dengan inflasi umum: Greenflation dianggap sebagai salah satu faktor
kontribusi terhadap inflasi umum, namun perannya masih diperdebatkan. - Kebijakan
mitigasi: Ada beberapa kebijakan yang bisa diterapkan untuk
mengurangi dampak greenflation, seperti transfer tunai langsung ke
masyarakat berpenghasilan rendah, investasi infrastruktur hijau, dan
pengembangan teknologi yang lebih efisien.
Greenflation masih merupakan konsep yang dinamis dan terus
berkembang. Perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya secara
menyeluruh dan merumuskan kebijakan mitigasi yang efektif.