Nusron Wahid sekertaris TKN Prabowo Gibran ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menanggapi dengan santai dan candaan adanya gerakan ‘salam 4 jari’ yang dimaknai sebagai ajakan untuk memilih antara pasangan calon nomor urut 1 dan 3 sehingga jumlah jari mencapai 4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nusron bercanda dengan menyatakan bahwa simbol gerakan 4 jari tersebut bisa dimaknai memilih pasangan calon 02 jika angka 4 dibagi 2.
“Ya kalau empat dibagi dua kan malah nomor 02. Simbol penolakan gimana? Empat dibagi dua kan jadinya dua. Kalau empat bagi satu, empat. Empat dibagi tiga, satu koma,” kata Nusron di Media Center TKN di Jalan Sriwijaya Nomor 16, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024).
Menurut Nusron, gerakan tersebut muncul karena ada kepanikan dari pihak-pihak tertentu.
Dia juga menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran terus mengalami tren kenaikan saat ini.
“Ya kalau nolak kan surveinya nggak naik. Gerakan-gerakan untuk menolak 02 kan sudah berbagai cara. Katanya koalisi yang penting anu lawan dinasti, lawan ini lah, macam-macam, tapi tren surveinya naik terus. Ya alhamdulillah artinya percaya sama ya kalau kayak gitu biarkan rakyat yang menilai,” kata Nusron.
Sebelumnya, beredar narasi di media sosial yang menyatakan bahwa gerakan salam empat jari mengajak masyarakat tidak memilih pasangan calon nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dilihat di media sosial, gerakan empat jari yang dilakukan pada hari Sabtu (27/1) juga mengajak masyarakat untuk memilih antara pasangan calon nomor urut 1, yaitu Anies-Cak Imin, dan nomor urut 3, yaitu Ganjar-Mahfud.
Gerakan empat jari juga dijelaskan memiliki makna sila keempat, yang berarti kerakyatan dipimpin oleh dan untuk rakyat melalui mufakat dan demokrasi.
Selain itu, simbol empat jari juga menggambarkan asa kekuatan politik baru melawan politik dinasti.