TIME PHK Sejumlah Karyawannya-SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest) |
SwaraWarta.co.id – TIME, majalah ikonik dengan ciri khas halaman merahnya, mengumumkan pada Selasa (23/1) bahwa mereka telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 15% karyawan di divisi editorial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan ini membuat TIME bergabung dengan deretan media besar lain yang juga melakukan pemangkasan karyawan.
Juru Bicara TIME menyampaikan bahwa sekitar 30 karyawan dari berbagai departemen, termasuk editorial, teknologi, penjualan, dan studio, telah dipecat.
Dari keseluruhan, kelompok yang paling terdampak adalah karyawan TIME for Kids, sebuah publikasi berita yang ditujukan untuk anak-anak sekolah.
Haley Weiss, seorang reporter kesehatan dan sains TIME, membagikan kisahnya dalam unggahan di media sosial, menyatakan bahwa ia dan 12 jurnalis lainnya telah menjadi korban PHK.
Weiss bergabung dengan TIME tepat setahun sebelumnya.
Dalam sebuah memo yang ditujukan kepada stafnya, Kepala Eksekutif TIME, Jessica Sibley, menjelaskan bahwa keputusan ini bukanlah hal yang diambil dengan mudah.
Ia menggambarkan PHK ini sebagai bagian dari serangkaian keputusan yang diambil untuk menyusun perusahaan agar dapat terus tumbuh dalam jangka panjang.
Sibley menegaskan bahwa sebelum memutuskan untuk melakukan PHK, upaya telah dilakukan untuk mengurangi pengeluaran di berbagai bagian perusahaan.
Namun, ternyata langkah-langkah tersebut tidak berhasil mencapai target yang diinginkan, sehingga keputusan sulit ini harus diambil.
“Dengan semua tindakan yang telah kami lakukan, kami mendekat untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan, sebuah pencapaian yang diperlukan untuk mewujudkan potensi penuh TIME.
Meskipun sulit, keputusan ini merupakan langkah yang diperlukan untuk memajukan bisnis kami dan meningkatkan kondisi keuangan sebagai sebuah perusahaan,” jelas Sibley.
Keputusan PHK di TIME bukanlah kejadian terisolasi, seiring dengan tren serupa di industri media.
Pada hari yang sama, lebih dari 400 karyawan Condé Nast melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap pemutusan besar-besaran yang dilakukan perusahaan media massa tersebut.
Di samping itu, surat kabar The Los Angeles Times juga melakukan PHK terhadap sekitar 20% karyawan di redaksinya.
Keputusan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri media di tengah perubahan dinamis dalam konsumsi berita dan transformasi digital.
Meskipun berbagai langkah telah diambil untuk mengamankan keberlanjutan perusahaan, PHK tetap menjadi pilihan sulit yang harus dihadapi oleh banyak media, termasuk TIME.
Dengan banyak media menghadapi goncangan serupa, terlihat bahwa industri media saat ini sedang mengalami periode transformasi yang memerlukan adaptasi cepat untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam era digital.
Keputusan PHK di TIME dan media lainnya mencerminkan upaya untuk menyesuaikan struktur dan model bisnis dengan dinamika perubahan pasar.
Penting untuk dicatat bahwa perubahan dalam industri media tidak hanya terjadi di TIME, tetapi juga merambah ke seluruh spektrum.
Transformasi digital telah mengubah cara orang mengakses dan mengonsumsi informasi, dan media harus beradaptasi agar tetap relevan.
Meskipun keputusan PHK selalu sulit, Sibley menekankan bahwa ini adalah langkah penting untuk memajukan bisnis dan meningkatkan kondisi keuangan TIME sebagai perusahaan.
Hal ini mencerminkan realitas bahwa adaptasi dan restrukturisasi menjadi kunci untuk tetap eksis di dunia media yang terus berubah.***