Insiden Kereta Api Anjlok di Sidoarjo-SwaraWarta.co.id (Sumber: Suara Surabaya) |
SwaraWarta.co.id – Kecelakaan kereta api (KA) Pandalungan pada pagi ini di Stasiun Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, telah dikonfirmasi tidak menimbulkan korban jiwa oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KA Pandalungan (KA 75A) rute Gambir – Surabaya – Jember keluar rel dan menyebabkan anjlok.
Dalam keterangan resmi yang diterima oleh media, VP Public Relations KAI, Joni Martinus, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sebagai langkah lanjutan bagi pelanggan, KAI menerapkan skema operasional perjalanan KA dari lintas Bangil memutar lewat Malang dan Kertosono.
Joni menambahkan, “KAI juga menyediakan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.”
Dampak dari anjlokan tersebut membuat jalur KA di emplasemen Stasiun Tanggulangin sementara waktu tidak dapat dilalui oleh KA.
Jalur KA yang terganggu adalah jalur dari Surabaya menuju Malang dan Jember.
KA yang terdampak sementara ini adalah KA (75A) Pandalungan relasi Gambir – Surabaya – Jember dan KA (432) Commuterline Penataran.
KAI sedang berupaya melakukan evakuasi pada rangkaian kereta api tersebut dan melakukan normalisasi jalur.
Saat ini, KAI menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan dan perjalanan kereta api,” ungkap Joni Martinus.
Meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap mobilitas perjalanan kereta api di wilayah tersebut.
Para penumpang yang terdampak diharapkan dapat memahami situasi ini dan mengikuti petunjuk serta pengaturan perjalanan yang telah disediakan oleh KAI.
Pelayanan bus pengganti menjadi solusi untuk memfasilitasi perjalanan pelanggan yang terkena dampak.
Selain itu, KAI memastikan bahwa proses evakuasi dan normalisasi jalur sedang berlangsung dengan segera.
Hal ini bertujuan untuk meminimalkan gangguan pada pelayanan kereta api dan memastikan keamanan serta keamanan penumpang.
Insiden ini menjadi pengingat penting terkait dengan perlunya pemeliharaan dan pengawasan ketat terhadap infrastruktur rel kereta api.
KAI diharapkan dapat terus meningkatkan keamanan dan kehandalan sistem perjalanan kereta api guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Sebagai langkah preventif, KAI perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap faktor-faktor penyebab kejadian ini agar dapat mengambil tindakan perbaikan yang tepat.
Transparansi dalam berkomunikasi dengan publik juga menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dan memastikan pemahaman masyarakat terkait insiden ini.
Melalui penanganan yang cepat dan efisien, diharapkan pelayanan kereta api dapat segera pulih, dan perjalanan para penumpang bisa kembali normal tanpa memberikan dampak yang berkepanjangan.***