Tawuran Pasar Rebo, Satu Korban Tangannya Putus-SwaraWarta.co.id (Sumber: DetikNews) |
SwaraWarta.co.id – Anggota DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian, telah menyuarakan tuntutan yang mendesak kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait status kepemilikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus para pelaku tawuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah ini dianggapnya penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan terhindar dari tindakan kekerasan.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Jakarta, Justin menyoroti perlunya langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan peraturan daerah (perda) yang lebih tegas.
Ia mengatakan perihal diperlukannya juga perda dengan lebih tegas untuk memberikan konsekuensi pencabutan bantuan sosial terhadap keluarga yang anggotanya kerap terlibat tawuran.
Dia menekankan penggunaan uang pajak untuk mendukung warga DKI yang membutuhkan bantuan pendidikan, sambil menjaga ketertiban.
Pernyataannya muncul setelah kejadian tawuran melibatkan pelajar di Kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang menyebabkan korban luka parah pada bagian tangan.
Tak hanya itu, Justin juga menyoroti pentingnya menindak tegas pelaku tawuran yang masih di bawah umur, dengan mengacu pada hukum yang berlaku.
Dalam konteks ini, dia mendesak agar Dinas Pendidikan mengusut identitas pelaku tawuran dan memeriksa status kepemilikan KJP Plus.
Aturan terkait bantuan sosial, khususnya KJP Plus, menjadi sorotan Justin.
Pergub 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan memberikan dasar untuk pencabutan bantuan kepada pelajar yang terlibat dalam tawuran.
Justin menekankan perlunya penegakan aturan ini untuk menciptakan efek jera dan memastikan tanggung jawab yang sesuai.
Kondisi tawuran yang marak tidak hanya terbatas pada Kawasan Pasar Rebo.
Pada hari yang sama, tawuran antarwarga di depan Mal Bassura, Jakarta Timur, menyebabkan lima polisi terluka.
Menghadapi situasi ini, Justin meminta Satpol PP untuk meningkatkan patroli, terutama di titik-titik rawan.
Justin juga menyinggung soal Satpol PP yang setidaknya jangan sering berkantor dari dalam gedung, tapi perbanyak patroli di kawasan pasar, jembatan, perlintasan kereta, atau wilayah rawan gangguan ketertiban umum.
Sebelumnya, seorang remaja berusia 18 tahun, DS, mengalami luka parah pada pergelangan tangannya setelah terlibat tawuran di kolong flyover Pasar Rebo.
Kejadian ini memicu respons dari Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana, yang menyebutkan bahwa korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Dalam konteks kondisi keamanan dan ketertiban, Justin Adrian menilai pentingnya keterlibatan aktif Satpol PP untuk menjaga ketertiban umum.
Pernyataannya mencerminkan kekhawatiran akan maraknya tindakan kekerasan di tempat-tempat umum dan perlunya langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.
Dengan berbagai tuntutan dan pandangan tersebut, Justin Adrian memperjuangkan langkah-langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang aman, terutama di sekitar sekolah.
Melalui pernyataannya, dia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan, untuk bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.***