IHSG di BEI-SwaraWarta.co.id (Sumber: Pixabay) |
SwaraWarta.co.id – Pada Senin sore, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat meski mayoritas bursa saham kawasan Asia melemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IHSG mengalami kenaikan sebanyak 20,53 poin atau 0,28 persen, mencapai posisi 7.247,93. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 0,69 poin atau 0,07 persen, mencapai posisi 973,36.
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat bahwa sentimen mancanegara, terutama pergerakan bursa regional Asia, mempengaruhi IHSG.
Pasar cenderung variatif karena mencermati perkembangan di Timur Tengah dan merespon kebijakan bank sentral China.
Serangan di Laut Merah memanas, menimbulkan kekhawatiran terhadap terganggunya rantai pasokan, terutama setelah kelompok Houthi menyerang kapal-kapal di sekitar Laut Merah sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Meskipun Houthi mendapat serangan dari Inggris dan Amerika Serikat (AS), kekhawatiran terhadap jalur perdagangan strategis Laut Merah membuat perusahaan pelayaran menghindari area tersebut.
Sentimen lainnya datang dari keputusan bank sentral China yang mempertahankan suku bunga dasar pinjaman satu tahun pada 3,45 persen, sementara suku bunga lima tahun tidak berubah pada 4,20 persen.
Pelaku pasar menilai kebijakan moneter ini sebagai indikasi bahwa pemulihan ekonomi China belum merata.
Meskipun IHSG dibuka menguat, saham bergerak ke teritori negatif saat sesi perdagangan saham pertama.
Namun, pada sesi kedua, IHSG kembali bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Sektor infrastruktur memimpin kenaikan dengan 1,00 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor properti masing-masing naik 0,12 persen dan 0,01 persen.
Di sisi lain, sektor energi turun paling dalam dengan minus 1,71 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor industri yang masing-masing turun 1,44 persen dan 1,13 persen.
Beberapa saham yang mengalami penguatan terbesar adalah GRIA, SKRN, SURI, HUMI, dan MSKY.
Sementara itu, saham-saham seperti CGAS, PTPS, KRYA, IKPM, dan ACRO mengalami pelemahan terbesar.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.233.658 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,64 miliar lembar senilai Rp11,63 triliun.
Dari total tersebut, 211 saham mengalami kenaikan, 325 saham mengalami penurunan, dan 232 saham lainnya tidak bergerak nilainya.
Di pasar saham regional Asia, indeks Nikkei menguat 583,59 poin atau 1,62 persen ke 35.546,89, sedangkan indeks Hang Seng melemah 347,51 poin atau 2,27 persen ke 14.961,18.
Indeks Shanghai juga melemah 75,94 poin atau 2,68 persen ke 2.756,34, sementara indeks Strait Times mengalami penurunan sebesar 3,26 poin atau 0,10 persen ke 3.149,03.***