NDX AKA buka suara terkait konsernya yang dihentikan terpaksa ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Penyanyi NDX AKA dituding tidak profesional saat tampil di sebuah acara musik di Bali.
Hal ini disebabkan oleh konser yang belum selesai harus dihentikan karena penonton dinilai kurang sopan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan untuk menghentikan konser musik tersebut diambil setelah penonton tampak kurang profesional dengan menghubungkan konser musik dengan nuansa politik.
Beberapa akun TikTok mengunggah video yang menunjukkan aksi panggung NDX AKA menghentikan konser karena penonton meneriakkan nama salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Antara kecewa dan apa ya? kalau menurut saya kurang professional, masa gara-gara kita teriak capres 02 mereka langsung ngambek, langsung cabut lagi padahal kita bayar,” kata akun @sy_matters dalam keterangannya dikutip Ayojakarta.com dari TikTok pada Kamis (11/1/2024).
“Konser NDX di Bali gak dilanjutin gara gara penonton teriak Prabowo, kok bisa gak seprofesional itu jadi penyanyi. TOH tiket berbayar bukan lagi kampanye atau tiket gratis. Jadi gimana menurut kalian NDX ini baperan atau udah dikontrak oleh pasangan sebelah atau gimana?” kata @febriansyahputra_24 dalam keterangannya
Dalam postingan lain, terdapat video klarifikasi dari NDX AKA yang terpaksa menghentikan konser meskipun belum selesai.
“Kita soalnya bukan acara partai teman-teman, kasihan yang sudah membayar beli tiket kesini. Kita harus bisa menghargai perbedaan,” kata dia.
“Kita buat pemilu ini yang damai, kita boleh berbeda pilihan tapi buatlah yang damai ya. Kita harus bisa sesuai tempat temen-temen, jangan seperti itu kasian yang lain,” sambungnya.
“Kalau seperti itu ini kita udah nggak mau main lagi nih,” imbuhnya.
Sontak penonton merasa kecewa karena konser yang mereka tonton berhenti di tengah jalan dan tidak bisa dilanjutkan kembali.
Akun TikTok @listyaariani mengatakan bahwa konser NDX AKA tidak dilanjutkan karena penonton meneriakkan paslon capres.
Kejadian ini menjadi perdebatan di media sosial, di mana beberapa orang berpendapat bahwa penonton harus tahu etika dan tata krama saat menghadiri konser