Jusuf Kalla jelaskan asal usul lahan milik prabowo ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Jusuf Kalla (JK), yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, membicarakan asal muasal lahan seluas 340.000 hektare yang dimiliki oleh calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini disinggung oleh Anies Baswedan dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diadakan pada tanggal 7 Januari 2024 di Istora Senayan, Jakarta.
Lahan tersebut terletak di wilayah Kalimantan Timur.
“Karena di debat pembicaraan di TV juga banyak yang sampaikan itu yang mengatakan lahan yang dimaksud Anies di Kalimantan yang dikuasai oleh Pak Prabowo, itu saya yang memberikan,” kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (11/1/2024).
JK menjelaskan bahwa pada saat dirinya menjabat sebagai Wakil Presiden ke-10 dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Prabowo mendatanginya untuk meminta bantuan menyelesaikan bisnis pabrik kertas milik pengusaha Bob Hasan yang terhenti di salah satu bank BUMN.
“Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor, karena saya sudah kenal lama baik, teman baik lah. Saya bilang silakan duduk Pak Jenderal. Ada apa ini saya bilang?. Dia ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT. Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan itu milik Bob Hasan yang macet di bank,” ujarnya.
JK kemudian menghubungi Direktur Utama Bank BUMN pada saat itu untuk menanyakan tentang pabrik kertas tersebut yang terhenti.
Dirinya mengatakan bahwa lahan tempat berdirinya pabrik kertas tersebut akan dijual dengan harga ratusan juta dolar.
“Dia bilang sekarang kita mau jual 150 juta dollar, dan sudah ada peminatnya dari Singapura sudah mau beli. Saya bilang jangan jual ke Singapura lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu. Boleh Pak asal cash tidak boleh restrukturisasi pinjaman lagi dipinjamkan lagi harus cash. Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo saya sampaikan ini boleh tapi cash 150 juta dollar. Mau gak? Mau,” ucap JK.
“Jadi sekarang saya bilang setelah ini anda pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemulah. Deal, saya dengar beberapa waktu kemudian maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu,” tambahnya.