ISIS Mengklaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom di Iran . |
SwaraWarta.co.id – Pihak berwenang Iran mengatakan, Sabtu (6/1/2024),
pada peringatan wafatnya seorang komandan militer, pasukan keamanan telah
menahan sebelas orang yang diduga terlibat dalam dua ledakan bom yang membunuh
hampir 90 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangan yang terjadi pada Rabu (3/1), di Kerman, bagian
tenggara Iran, diakui oleh kelompok militan Negara Islam (IS).
Kementerian Intelijen Iran mengatakan bahwa dua orang
ditahan oleh pasukan keamanan karena mendukung dua pengebom bunuh diri di
Kerman dan sembilan lainnya di bagian lain Iran yang diduga berhubungan dengan
insiden itu.
Sejak Revolusi Iran pada 1979, penyerangan ini adalah yang
paling mengerikan di Iran.
Hampir sembilan puluh orang tewas dalam ledakan saat
memperingati kematian komandan militer Jenderal Qassem Soleimani, yang AS bunuh
di Irak pada 2020.
Di tengah hampir tiga bulan perang Israel melawan Hamas di
Gaza, ledakan-ledakan itu terjadi di tengah situasi tegang di kawasan itu.
Kementerian Intelijen mengatakan bahwa para agen menyita
rompi-rompi peledak, alat pengontrol jarak jauh, detonator, alat peledak, dan
ribuan gotri yang digunakan dalam rompi-rompi peledak. Orang Tajikistan
diidentifikasi sebagai pelaku bom bunuh diri.
Pada Kamis, ISIS mengumumkan bahwa dua anggota kelompoknya
telah meledakkan sabuk peledak di massa yang menghadiri peringatan Soleimani.
Pada pemakaman yang diadakan di pusat keagamaan Imam Ali di
Kerman, Komandan Garda Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami, menyatakan,
“Kami akan menemukan Anda di mana pun Anda berada.”
“Pasukan kami akan menentukan tempat dan waktu untuk
beraksi,” kata Presiden Ebrahim Raisi dalam pidato yang disiarkan melalui
televisi.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan
sebelumnya, termasuk pengeboman ganda pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran
dan makam pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini, dan serangan
terhadap kuil Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang pada 2022.