Nyeri Dada, Gejala Awal Gagal Jantung?-SwaraWarta.co.id (Sumber: Freepik) |
SwaraWarta.co.id – Prof. Dr. Trisulo Wasyanto, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, memperingatkan masyarakat untuk menghadapi gejala nyeri dada dengan serius guna menghindari risiko gagal jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam jumpa pers di Solo, Jawa Tengah, Prof. Trisulo menekankan pentingnya tindakan cepat, dengan mengatakan bahwa waktu yang efektif adalah segera berkonsultasi dengan dokter atau pergi ke rumah sakit.
Dia menjelaskan bahwa nyeri dada bisa disebabkan oleh otot jantung yang kekurangan aliran darah akibat sumbatan atau faktor risiko lain, seperti pola makan yang tidak teratur.
Menurutnya, melibatkan dokter segera setelah muncul nyeri dada adalah kunci, tanpa menunggu hingga gejala mencapai tingkat parah.
Dalam situasi seperti itu, menurut dr. Trisulo, jangan tunggu sampai nyeri dada kiri menyebar ke punggung atau tangan kiri.
Cukup merasakan nyeri di dada saja, karena waktu sangat berharga dalam menjaga kesehatan jantung.
Prof. Trisulo juga seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
Ia menegaskan bahwa ketika otot jantung mengalami kerusakan parah, sudah tidak mungkin untuk menghidupkannya kembali.
Meskipun rumah sakit dapat melakukan tindakan seperti pemasangan ring atau cincin untuk mengatasi sumbatan aliran darah, namun jika otot jantung telah mati, tidak ada yang dapat dilakukan.
Menurut dr. Trisulo, walaupun pasien bisa bertahan hidup, aktivitas berat dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti gagal jantung dan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, langkah segera ke rumah sakit sangat penting.
Prof. Trisulo menjelaskan bahwa nyeri dada dapat terjadi karena otot jantung mengalami kekurangan aliran darah atau bahkan kematian otot jantung.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang serangan jantung.
Dia dan timnya baru-baru ini melakukan penelitian tentang penggunaan biomarker baru sebagai penanda untuk mendeteksi dan meramalkan kelangsungan hidup pasien serangan jantung mendadak.
Selain itu, Prof. Trisulo akan menyampaikan hasil penelitian ini dalam pidato inagurasi berjudul “Peran Novel Biomarker Dalam Diagnostik dan Prognostik Serangan Jantung Mendadak” saat pengukuhan sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskuler di UNS.
Sementara itu, Prof. Mohammad Jamin, Sekretaris Senat Akademik UNS, berharap agar empat guru besar yang diresmikan dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk universitas tetapi juga untuk masyarakat melalui disiplin ilmunya masing-masing.***