Hubungan Suami-Istri Menurut Syariat-SwaraWarta.co.id (Sumber: WajibBaca) |
SwaraWarta.co.id – Berhubungan suami-istri memiliki peran penting dalam kehidupan rumah tangga dalam ajaran Islam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pandangan agama ini, hubungan suami-istri dianggap sebagai sesuatu yang suci dan dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran serta Hadis.
Islam mengajarkan bahwa hubungan badan antara suami dan istri tidak hanya sebagai bentuk keintiman fisik, tetapi juga sebagai wujud kasih sayang dan sarana untuk mencapai tujuan reproduksi.
Agar menjaga kesucian tindakan ini, terdapat tata cara yang diatur dalam Islam.
Sebelum memulai hubungan, pasangan Muslim dihimbau untuk memastikan bahwa niat mereka murni.
Hubungan intim seharusnya dipandang sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperdalam ikatan kasih sayang antara suami dan istri.
Niat yang tulus akan memberikan dimensi spiritual pada tindakan tersebut.
Islam mengatur waktu berhubungan, tidak disarankan melakukan tindakan ini saat puasa atau pada hari-hari terlarang, seperti saat haid atau nifas.
Pasangan harus memilih waktu yang sesuai dengan kondisi fisik dan emosional mereka sebagai langkah untuk menjaga kesucian dalam tindakan tersebut.
Sebelum berhubungan, penting untuk melakukan wudlu atau membersihkan diri.
Ini bukan hanya ritual untuk meningkatkan kesucian dalam Islam, tetapi juga menandakan kesiapan spiritual.
Wudlu merupakan persiapan fisik dan spiritual sebelum terlibat dalam tindakan tersebut.
Salah satu prinsip utama dalam Islam adalah saling menghormati pasangan.
Suami dan istri dihimbau untuk saling menghargai satu sama lain selama berhubungan.
Hubungan Pasutri Menurut Syariat-SwaraWarta.co.id (Sumber: WajibBaca) |
Ini berarti menghindari tindakan kasar atau memaksa pasangan untuk melakukan sesuatu yang tidak disetujui.
Sebelum memulai hubungan intim, berdoa bersama dengan pasangan menjadi langkah penting.
Ini adalah cara untuk meminta perlindungan dan berkah dari Allah, serta menunjukkan kesatuan spiritual dalam pernikahan.
Selama berhubungan, pasangan harus menghindari perbuatan yang diharamkan oleh agama.
Hal ini mencakup menghindari hubungan di luar pernikahan atau melakukan praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan demikian, melalui pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip ini, pasangan Muslim dapat menjalani hubungan yang diarahkan pada tujuan spiritual dan menjaga kesucian dalam pernikahan mereka sesuai dengan ajaran Islam.***