Erupsi Gunung Lewotobi-SwaraWarta.co.id (Sumber: Detik) |
SwaraWarta.co.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali menununjukkan peningkatan gejala vulkanologinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Erupsi sabtu lalu menujukkan aktivitas vulkanik di daerah tersebut.
Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi kejadian itu.
Pembuat laporan, Herman Yosef S Mboro, dengan tegas menyampaikan bahwa erupsi terjadi pada Sabtu pukul 13.21 WITA.
Kolom abu yang teramati mencapai ketinggian sekitar 1.500 meter di atas puncak gunung, menciptakan pemandangan yang mencekam.
Laporan juga mencatat bahwa warna abu bervariasi dari kelabu hingga cokelat, dengan intensitas tebal yang membentang ke arah barat.
Seismogram merekam aktivitas erupsi dengan amplitudo maksimum mencapai 47,3 milimeter dan durasi erupsi sekitar 20 menit.
Pembuat laporan menyampaikan informasi bahwa erupsi masih berlangsung pada saat laporan dibuat, memberikan gambaran tentang keguncangan dan dinamika di dalam Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Pengamatan selama periode dari pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA pada hari Sabtu (6/1) mengungkapkan bahwa erupsi berlanjut.
Visibilitas gunung terbatas hingga tingkat kabut 0-11, dan kawah tampak teramati dengan tekanan sedang hingga kuat.
Kawah tersebut memancarkan asap putih dan kelabu dengan intensitas tebal, mencapai ketinggian 1.000-1.500 meter di atas puncak kawah.
Tak hanya itu, erupsi terus menerus dengan tinggi kolom asap mencapai 1.500 meter dari pusat erupsi, menjalar ke arah barat dan barat daya.
Hujan abu tipis hingga sedang turut menjadi bagian dari fenomena tersebut.
Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-Laki melaporkan adanya penciuman belerang dengan intensitas sedang di lokasi tersebut.
Dalam menghadapi situasi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis rekomendasi sebagai langkah antisipasi.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki, serta pengunjung atau wisatawan, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi gunung.
Rekomendasi juga mencakup jarak empat kilometer ke arah barat laut utara dan selatan-tenggara dari pusat erupsi.
Masyarakat diberikan imbauan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah.
Peringatan ini bertujuan agar potensi risiko dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat terjaga.
Meskipun fenomena alam ini dapat menimbulkan kekhawatiran, penting untuk tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya, dan bergantung pada informasi resmi dari otoritas yang berwenang.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi pengingat akan kompleksitas alam dan perluasan aktivitas vulkanik di wilayah tersebut.
Keberadaan Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi menjadi kunci dalam pemantauan dan pelaporan kejadian alam seperti ini.
Semoga langkah-langkah mitigasi yang diambil dapat melindungi masyarakat dan menciptakan kesadaran akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di sekitar gunung berapi.***