Dipolisikan Usai Hina Jokowi, Butet Kartaredjasa Buka Suara

- Redaksi

Wednesday, 31 January 2024 - 00:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budayawan, Butet Kartaredjasa yang diduga menghina Jokowi (Dok. Istimewa)

 SwaraWarta.co.id – Budayawan Butet Kartaredjasa telah dilaporkan ke Polda DIY atas dugaan penghinaan Presiden Jokowi. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, Butet merasa pelapor hanya sedang mencari popularitas di media sosial. Menurut Butet, sebagai warga negara, semua orang berhak melapor ke polisi jika merasa dirugikan. 

“Oh, nggak papa karena Projonya sedang pansos. Panjat sosial dari pantun saya,” kata Butet kepada wartawan di kediamannya, Kasihan, Bantul, Selasa (30/1).

Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan laporan tersebut. Butet banyak mengekspresikan pikiran-pikirannya melalui media seni dan media lainnya. 

Sebagai penulis, ia bisa mengekspresikan dirinya dalam bentuk puisi, cerpen, pantun, naskah monolog, pertunjukan panggung, atau film layar lebar. 

Baca Juga :  Kebijakan Penggunaan Hijab oleh Paskibraka: Refleksi Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

“Kata binatang yang mana? Wedhus (kambing)? Ha nek ngintil itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? ‘Wedhus’ berarti kan yang tukang ngintil wedhus. Tafsir aja, apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok,” katanya.

Terkait pantun yang menyebut binatang, Butet mengaku hanya bertanya pada peserta di Alun-alun Wates dan merasa kata-kata tersebut bukan penghinaan melainkan ekspresi pribadinya. 

“Bilang asu? Lho koe ngerti dewe, bagi saya, saya menyatakan asuok, asu banget itu bukan makian itu suatu ekspresi personal saya. Saya mengagumi kepintaran wedyan koe pintere asu tenan ok. Cah ayu wae tak unekke wasyu iki ayu banget. Asu ok itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan,” imbuh Butet.

Baca Juga :  Lansia di Banyumas Ditemukan Tewas Bersimba Darah, Diduga Korban Pembunuhan

Ia berpendapat, setiap kata bisa diartikan berbeda-beda dan tidak selalu memiliki konotasi negatif.

Berita Terkait

Waspada! Ini Titik Rawan Banjir dan Kemacetan di Gresik Saat Mudik Lebaran
Raup Puluhan Juta per Bulan, Wanita Blitar Ditangkap Usai Live Streaming Konten Dewasa
Fasilitas Umum Rusak Usai Demo Tolak UU TNI, Pemkot Surabaya Lakukan Perbaikan
Hakim Erintuah Damanik Akui Terima Suap untuk Vonis Bebas Ronald Tannur
Ole Romeny: Makna Selebrasi, Gol Kemenangan, dan Dedikasi untuk Indonesia
Komisi VIII DPR Harap Lebaran Dirayakan Bersamaan pada 31 Maret
Sultan Palembang Keluarkan Maklumat tentang Konten Willie Salim
Ole Romeny Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik di Laga Timnas Indonesia vs Bahrain

Berita Terkait

Wednesday, 26 March 2025 - 09:29 WIB

Waspada! Ini Titik Rawan Banjir dan Kemacetan di Gresik Saat Mudik Lebaran

Wednesday, 26 March 2025 - 09:22 WIB

Raup Puluhan Juta per Bulan, Wanita Blitar Ditangkap Usai Live Streaming Konten Dewasa

Wednesday, 26 March 2025 - 09:07 WIB

Hakim Erintuah Damanik Akui Terima Suap untuk Vonis Bebas Ronald Tannur

Wednesday, 26 March 2025 - 09:05 WIB

Ole Romeny: Makna Selebrasi, Gol Kemenangan, dan Dedikasi untuk Indonesia

Wednesday, 26 March 2025 - 09:04 WIB

Komisi VIII DPR Harap Lebaran Dirayakan Bersamaan pada 31 Maret

Berita Terbaru