Diminta Lanjutkan Program Jokowi, Begini Tanggapan Anies Baswedan

- Redaksi

Wednesday, 17 January 2024 - 02:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Potret Anies Baswedan (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Seorang ibu bernama Dina Ijie dari Kota Sorong, Papua Barat Daya, meminta Anies Rasyid Baswedan, untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo jika menang pada Pilpres 2024. 

Ketika Dina meminta hal ini kepada Anies, Anies menjawab bahwa ia tidak keberatan dengan permintaan tersebut.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dina mengatakan bahwa orang Papua akan senang jika program Jokowi bisa dilanjutkan oleh Anies. 

Ia juga meminta agar Anies memperhatikan kaum ibu yang masih berjualan karpet di jalan. 

“Mama harap bikin (program) macam Jokowi yang mama mau. Jokowi bikin kita sejahtera,” kata pedagang bernama Dina Ijie saat bersalaman dengan Anies di Jembatan Puri, Selasa (16/1/2024).

Baca Juga :  Mengenal Sosok Gloria Elsa, Perias Jenazah Gratis yang Membantu Keluarga Tak Mampu

Menurut Dina, mereka memilih presiden ini agar rakyat Papua senang. Ia juga mengeluhkan mahalnya biaya air bersih yang harus dibeli lima kali sehari dengan harga Rp 2.000.

“Kita memilih presiden ini supaya kita rakyat Papua senang, perhatikan kita sama saja dengan Jokowi bikin begitu itu baru kita senang,” kata Dina.

Anies menjanjikan untuk melanjutkan program baik dari Presiden Jokowi dan presiden terdahulu lainnya. 

Menurut Anies, semua program baik dari zaman Bung Karno hingga SBY akan tetap dijalankan jika program tersebut memang bermanfaat bagi masyarakat.

“Semua program yang baik akan diteruskan karena program baik itu ada mulai zaman Bung Karno, Bapak Harto, Bj Habibie, Bapak Gusdur, Megawati lalu SBY,” Ungkapnya.

Baca Juga :  Netanyahu Akan Balaskan Kematian 6 Sandera?

“Itu semua ada program yang berkelanjutan misalnya Puskesmas, posyandu itu kan bukan dimulai dari sekarang tapi dari dulu,” ujarnya.

Anies juga menyinggung tentang biaya pendidikan yang mahal di Papua. Ia berbicara dengan seorang ibu bernama Ketti Patahe yang mengeluhkan biaya pendidikan yang mahal. 

Ketti menyampaikan bahwa dua anaknya belajar di sekolah negeri dan harus membayar SPP yang mahal. 

Anak pertamanya yang duduk di bangku SMA harus membayar SPP Rp 200 ribu dan anak keduanya di SMP membayar SPP Rp 150 ribu.

Anies merasa kaget mendengar keluhan Ketti tentang pendidikan di Papua yang cukup fatal karena masih ada anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena biaya yang mahal. 

Baca Juga :  Patrick Kluivert, Calon Pelatih Timnas Indonesia: Rekam Jejak Sebagai Pemain dan Pelatih

Anies menegaskan bahwa ia akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di Papua karena kunci kemajuan Papua.

Lebih lanjut, Anies berkomitmen dalam memberikan akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak supaya bisa belajar tanpa beban biaya.

“Kami berkomitmen tentang akses pendidikan yang berkualitas. Artinya, anak-anak bisa sekolah tanpa beban biaya dan mereka bisa belajar sampai tuntas,”imbuhnya

“Itu komitmen kita khususnya kawasan seperti Papua. Karena kunci kemajuan Papua ada pada peningkatan kualitas SDM, pendidikan dan kesehatannya,” tutupnya.

Berita Terkait

Letusan Gunung Dukono Capai 346 Kali, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025
Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional
ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan
Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 18:21 WIB

Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025

Saturday, 18 January 2025 - 18:15 WIB

Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional

Saturday, 18 January 2025 - 18:07 WIB

ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Berita Terbaru