Prabowo Subianto Babak Belur Diserang Ganjar Pranowo-SwaraWarta.co.id (Sumber: Viva.com) |
SwaraWarta.co.id – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyoroti isu pertahanan dalam debat capres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam serangkaian pertanyaan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, Ganjar membahas penurunan Global Peace Index, Global Military Session Index, kapabilitas militer menurut Loewe Institute Index, dan proporsi anggaran militer.
Prabowo merespons dengan menyatakan ketidakakuratan data yang disajikan oleh Ganjar dan timnya.
Salah satu poin yang ditolaknya adalah penurunan Global Peace Index Indonesia yang diklaim Ganjar.
Prabowo juga menolak klaim terkait penurunan Global Military Session Index dan kapabilitas militer menurut Loewe Institute Index.
Dalam menjelaskan penurunan anggaran militer, Ganjar mencatat bahwa proporsi anggaran militer juga dikatakan mengalami penurunan.
Ganjar memberikan data IMF yang menunjukkan capaian hanya mencapai 65,49% dari target 79%. Dalam pertanyaannya, Ganjar menanyakan alasan di balik penurunan tersebut.
Ketika diminta untuk membuka data secara publik, Prabowo menyatakan keterbatasan waktu dalam debat capres 2024 tidak memungkinkannya memberikan penjelasan yang kompleks.
Prabowo juga menyinggung bahwa telah membuat rencana anggaran, namun Menkeu yang menentukan.
Alasan lain yang dia sampaikan adalah dampak Covid-19 yang menghambat segala urusan selama 2 tahun, termasuk persetujuan anggaran.
Ganjar secara tegas mempertanyakan klaim Prabowo dan meminta klarifikasi atas penurunan berbagai indeks yang telah disebutkan.
Dalam tanggapannya, Prabowo menegaskan bahwa banyak proposal yang diajukan tidak disetujui oleh Menkeu, menyoroti keterbatasan keputusan yang diambil oleh Menteri Keuangan.
Debat capres 2024 di Istora Senayan pada tanggal 7 Januari menjadi panggung perdebatan antara kedua calon.
Persoalan pertahanan menjadi sorotan utama, dengan Ganjar secara tajam mengajukan pertanyaan terkait data dan kinerja yang dianggapnya menurun.
Prabowo, dalam pembelaannya, menekankan kompleksitas isu-isu tersebut dan mengatributkannya pada keterbatasan waktu dalam debat.
Alasan lainnya mencakup kebijakan Menkeu dan dampak pandemi yang masih terasa dalam berbagai aspek, termasuk anggaran militer.
Debat capres ini mencerminkan pentingnya transparansi data dan pertanggungjawaban dalam mendiskusikan isu-isu krusial seperti pertahanan nasional.
Walaupun poin-poin yang disoroti oleh Ganjar terlihat jelas, Prabowo berusaha menjelaskan kondisi yang lebih kompleks di balik angka-angka tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ganjar Pranowo menunjukkan bahwa pemilih dan masyarakat memiliki kebutuhan untuk memahami secara mendalam kinerja dan rencana kedua calon presiden.
Debat ini memberikan wawasan yang lebih dalam terkait isu-isu krusial dalam kepemimpinan, sementara kedua calon berusaha meyakinkan publik dengan argumen dan penjelasan mereka masing-masing.***