Konferensi pers pembunuhan ayah di Siantar (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria di Pematang Siantar, Sumatera Utara, yang bernama Rudi Santo Pasaribu (51) diserang oleh dua anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sayangnya, Rudi tidak bisa selamat dari serangan tersebut. Kini, kedua pelaku, yakni AJP (16) dan OAP (18) telah ditangkap oleh Polres Pematang Siantar.
“Pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Polres Pematang Siantar,” kata Yogen, Minggu (31/12)
Kejadian tersebut terjadi di rumah Rudi pada Sabtu (30/12) dan kedua pelaku berhasil ditangkap pada hari yang sama setelah kejadian.
Korban dan istrinya belum bercerai, tetapi mereka telah berpisah selama tiga tahun. Saat korban pergi ke Kerinci, istri dan anak-anaknya juga pergi kesana.
Di tengah perjalanan pulang dari acara pemakaman, korban dan keluarganya terlibat cekcok, sehingga korban memutuskan untuk turun bersama istrinya ke Pematang .
Saat kedua pelaku mengetahui bahwa kedua orang tuanya tinggal bersama di rumah yang sama, mereka berkunjung ke rumah korban untuk menjemput ibunya.
Pada saat mengunjungi rumah korban pada 29 Desember, keduanya dilarang menjemput ibunya hingga terjadi cekcok mulut.
“Pelaku mendatangi rumah korban untuk menjemput dan membawa ibunya kembali. Namun, dilarang oleh korban, sehingga terjadi cekcok mulut,” kata Yogen.
Keesokan harinya, mereka kembali dan mencoba membawa ibu mereka pulang, namun karena mendapat penolakan, terjadi cekcok hingga terjadi penganiayaan.
Korban pun dilarikan ke RS Efarina namun tidak bisa diselamatkan. Setelah kejadian, kedua pelaku ditangkap untuk proses pemeriksaan oleh kepolisian.
Dari keterangan yang didapat dari istri korban, hubungan pasangan suami istri harmonis. Namun, hubungan korban dengan pelaku memang tidak harmonis.
“Menurut keterangan yang didapat dari istri korban, selama berada di rumah korban hubungan antara korban dengan istrinya harmonis,” ungkapnya.
Motif sementara karena tidak adanya keharmonisan antara korban dan anaknya,” pungkasnya.