Polisi Temukan Fakta Baru Guru SD yang Bunuh diri Bersama Istri dan Anaknya

- Redaksi

Thursday, 14 December 2023 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Terubgkap alasan Guru SD di Malang bunuh diri
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Keluarga guru SD yang tewas di rumah kontrakan di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang perlahan mulai terungkap penyebabnya.

Terdapat sejumlah bukti yang menguatkan bahwa guru SD ini bunuh diri bersama istri dan anaknya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Polisi juga menyebutkan bahwa motif guru SD untuk mengakhiri hidupnya adalah persoalan beban utang. 

Namun, tidak diketahui berapa besar utang sang guru sehingga membuatnya nekat mengakhiri hidup bersama orang terkasih.

Korban dalam peristiwa ini antara lain sang ayah yang berprofesi sebagai guru SD (44) dengan inisial WE, sang ibu dengan inisial SU (40), dan seorang putri dengan inisial RY (12) yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP. Keluarga ini meninggalkan putrinya pertamanya, AKE (12), yang merupakan kembaran RY menjadi sebatang kara.

Temuan Obat Nyamuk di Gelas Polisi telah menerima hasil pemeriksaan awal tiga jenazah satu keluarga yang diduga bunuh diri di Malang. 

Baca Juga :  Lebaran H+2, Wilayah Jawa Timur Diguyur Hujan Sejak Siang

Ibu dan anak diketahui meninggal terlebih dahulu dengan menenggak obat nyamuk yang ditaruh di dalam gelas. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri mulut berbusa.

“Dari fakta hasil olah TKP bisa dilihat bahwa kurun waktu kematian dari tiga korban, baik Bapak WE, Ibu SU, anak RY ini kesimpulan sementara hasil olah TKP yaitu untuk ibu SU dan RY kemungkinan meninggal dunia lebih dahulu,” ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat, Rabu (13/12/2023).

“Didasari oleh gelas yang kosong menyimpan sisa cairan yang baunya masih menyengat kemudian sachet obat antinyamuk cair, posisi mayat ini sepertinya rapi atau diatur,” sambungnya.

Tangan Guru SD Sengaja Disayat Sementara WE ditemukan dalam kondisi lengan yang tersayat. Dari penyelidikan polisi, WE diduga sengaja menyayat lengannya.

“Yang bersangkutan kemungkinan besar menyayat sendiri pergelangan tangan kiri. Sesuai visum luar pihak dokter, matinya Bapak WE, meninggal dunianya Bapak WE ini karena terlalu banyak kehilangan darah yang disebabkan putusnya pembuluh arteri dan vena di pergelangan tangan sebelah kiri, itu hasil penyelidikan kami,” imbuh Gandha.

Baca Juga :  Kecelakaan Truk di Slipi Jakarta, Dua Orang Tewas dan Beberapa Terluka

Tinggalkan Pesan Pilu Setelah dilakukan penyelidikan secara komprehensif dan sains investigasi kejahatan, terungkap bahwa tulisan di kaca meja rias merupakan tulisan tangan WE. Tulisan tersebut berisi pesan pada anaknya AKE, kembaran RY yang masih hidup.

Hal itu diperkuat dari catatan di buku agenda WE, di mana model penulisan identik dengan miliknya.

“Ditemukan fakta adanya tulisan yang kami duga itu hampir mirip baik dari informasi saksi-saksi yang kami periksa. Korban ini adalah guru, ada salah satu saksi yang menyampaikan bahwa tulisan yang beredar foto di kaca rias itu mirip dengan tulisan beliau di papan tulis saat mengajar, dan ada buku agenda yang tulisannya identik dengan milik Pak WE,” terang Gandha.

‘Kakak Jaga Diri Papa, Mama, Adik pergi dulu Nurut Uti, Kung, Tante dan Om Belajar yang Baik Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak Papa’ tulis pesan pilu. 

Baca Juga :  Jokowi Kembali ke IKN: Fokus pada Peresmian Istana Negara dan Bandara Nusantara

Tak Ada Darah di Kaca Rias Hasil olah TKP juga mengungkap bahwa WE menuliskan catatan di kaca meja rias sebelum menyayat pergelangan tangan bagian kiri, yang kemudian mengakibatkan ia tewas.

Lantaran polisi tidak menemukan ceceran darah di meja rias maupun bagian kaca, WE diduga bunuh diri setelah menuliskan pesan tersebut.

“Setelah menuliskan pesan itu, kami duga Bapak WE bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan kirinya. Kemungkinan Bapak WE tidak bergejolak emosi, sebelum bukti-bukti yang kami temukan menunjukkan bahwa kejadian ini merupakan kasus bunuh diri,” kata Gandha.

“Setelah menyayat pergelangan tangan kiri, Bapak WE meninggal dunia karena terlalu banyak kehilangan darah yang disebabkan oleh putusnya pembuluh arteri dan vena di pergelangan tangan sebelah kiri,” tandasnya.

Berita Terkait

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:19 WIB

Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 January 2025 - 14:13 WIB

TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB