13 pengungsi rohingya tiba di Pekanbaru, sebagian besar tidak paham bahasa Indonesia maupun Inggris sehingga sulit dimintai keterangan. ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, telah menangkap 13 pengungsi Rohingya.
Pengungsi Rohingya yang terdiri dari enam pria dewasa, lima wanita, dan satu bayi yang ditemukan terlantar di Jalan Sudirman, Kota Riau, tepatnya di depan Konsulat Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Satuan Samapta Polresta Pekanbaru, Komisaris Polisi Maryanta di Pekanbaru, menjelaskan pada hari Jumat bahwa para imigran Rohingya itu diamankan pada hari Kamis (14/12) setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat.
Para imigran tersebut kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara di Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, Kecamatan Bukit Raya.
“Hasil koordinasi kita bawa dulu ke Kantor Imigrasi, kita berikan makan,” katanya
Kepala Satuan Samapta Polresta Pekanbaru, Maryanta, mengatakan bahwa tidak satu pun dari para pengungsi Rohingya tersebut yang bisa berbicara bahasa Indonesia atau Inggris, sehingga sulit menginterogasi mereka.
Sesekali, mereka juga meminta makanan dari para pejalan kaki yang melintas menggunakan bahasa isyarat tangan.
Sesekali mereka juga berbicara dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, mereka diketahui berasal dari Bangladesh.
“Mereka mengaku tidak tahu siapa yang membawanya ke Pekanbaru dan tidak tahu juga akan berbuat apa di daerah ini. Mereka mengaku hanya mengikuti perintah orang hingga akhirnya sampai di Pekanbaru,” sambungnya
Ketika tiba di Pekanbaru pada Rabu (13/12) malam, para pengungsi tersebut tidur di jalanan.
Tidak satupun dari mereka memiliki identitas, dan barang bawaan mereka hanya berupa tas yang berisi pakaian.
“Mereka lebih banyak menjawab tidak tahu saat ditanya soal biaya dan alat transportasi yang digunakan ke Pekanbaru,” imbuh Maryanta