Buruh Demo di Kawasan IMIP Pasca Ledakan Smelter-SwaraWarta.co.id (Sumber: Brita.id) |
SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa Kepala Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Kurniawan, mengklaim pihaknya telah berdialog dengan para pekerja yang melakukan demo di depan Kawasan IMIP pada Rabu, 27 Desember 2023 kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dedy menyatakan bahwa tuntutan pekerja terkait santunan sudah diakomodasi.
Dedy menyebutkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta meningkatkan sistem kerja di Kawasan IMIP.
Yang tidak bisa dilakukan oleh pihaknya adalah menghentikan operasional smelter di kawasan IMIP.
Sebelumnya, Dedy menyebutkan bahwa PT IMIP memberikan santunan sebesar Rp 600 juta kepada setiap korban jiwa dalam insiden ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), yang berjumlah 18 orang.
Dia juga mengklaim perusahaan akan memberikan santunan kepada korban non-fatality dengan nominal yang disesuaikan kasus masing-masing.
Kompensasi bagi pekerja yang menjadi korban memang menjadi salah satu tuntutan pekerja. Namun, pekerja juga memiliki tuntutan lain terkait K3.
Besar kompensasi untuk korban tidak boleh membuat IMIP melupakan kewajiban utamanya setelah terjadinya tragedi, yaitu perbaikan sistem K3 dan ketenagakerjaan di IMIP yang lebih melindungi pekerja.
Menurut Hendri, keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama. Hal itu tentu saja Jangan sampai terulang lagi tragedi atau kecelakaan kerja lain hanya karena IMIP lebih mementingkan produksi.
Dalam demonstrasi Aliansi Poros Buruh di depan kawasan PT IMIP pada Rabu, 27 Desember 2023, tuntutan lain yang disuarakan pekerja meliputi peremajaan periodik.
Kemudian peningkatan fasilitas kesehatan, penambahan ambulans di IMIP, kompetensi petugas K3 dengan kualifikasi yang tepat, penghapusan departemen ferroalloy, serta tuntutan kebijakan peminjaman pekerja antardivisi.
Selain itu, ada tuntutan tambahan soal peringatan hari berkabung setiap tanggal 24 Desember.
Dalam menanggapi keprihatinan pekerja, Dedy Kurniawan menekankan komitmen untuk mengevaluasi dan meningkatkan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan, serta sistem kerja di IMIP.
Namun, dia menegaskan ketidakmungkinan menghentikan operasional smelter, dengan menyoroti implikasi ekonomi yang mungkin terjadi.
Santunan yang diberikan kepada korban ledakan smelter diakui, namun desakan pekerja untuk memprioritaskan perbaikan K3 dan langkah-langkah keamanan berkelanjutan tetap menjadi hal krusial.
Panggilan untuk peremajaan periodik, fasilitas kesehatan yang lebih baik, dan personel K3 yang kompeten mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas terhadap kesejahteraan pekerja.
Permohonan Hendri agar IMIP memprioritaskan keselamatan pekerja di atas produksi mencerminkan isu yang lebih luas terkait keseimbangan produktivitas industri dengan kesejahteraan karyawan.
Tragedi tersebut menjadi pengingat tegas akan pentingnya praktik K3 yang kokoh untuk mencegah kecelakaan di masa depan.
Demonstrasi oleh Aliansi Poros Buruh menjadi suara kolektif yang advokatif, tidak hanya untuk kompensasi segera, tetapi juga untuk perubahan sistemik guna memastikan lingkungan kerja yang lebih aman.
Tuntutan penghapusan departemen ferroalloy dan kebijakan memudahkan mobilitas pekerja antar divisi mencerminkan keinginan akan perbaikan struktural dalam perusahaan.
Saat dialog antara IMIP dan pekerja berlangsung, menemukan titik tengah yang menangani baik kekhawatiran terkait kompensasi maupun perbaikan K3 lebih luas menjadi sangat penting.
Menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dengan kesejahteraan pekerja akan menjadi tantangan utama dalam menangani sengketa ketenagakerjaan ini.
Tuntutan pekerja untuk hari berkabung pada tanggal 24 Desember menambah dimensi simbolis pada tuntutan mereka, menekankan dampak emosional tragedi ini pada komunitas.
Mengakui dan menangani aspek emosional ini bersama dengan perbaikan konkret dalam langkah-langkah keamanan akan berkontribusi pada penyelesaian yang lebih komprehensif.
Sebagai kesimpulan, dialog yang berlangsung antara IMIP dan pekerja yang melakukan demo mencerminkan dinamika kompleks antara pertimbangan ekonomi, keamanan, dan emosional.
Tantangannya terletak pada menemukan solusi holistik yang tidak hanya menanggapi kekhawatiran segera, tetapi juga memastikan perbaikan berkelanjutan dalam kesehatan, keselamatan, dan kondisi kerja secara keseluruhan di IMIP.***