Benyamin Netanyahu Sebut Mahmoud Abbas Tidak Bisa Berkuasa di Gaza-SwaraWarta.co.id (Sumber: Antara) |
SwaraWarta.co.id – Komentar mengejutkan dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu soal Mahmoud Abbas sebagai Presiden Palestina untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Benjamin Netanyahu, menyatakan dengan tegas bahwa Presiden Palestina saat ini, Mahmoud Abbas tidak akan bisa memerintah warganya di Jalur Gaza setelah terjadinya konflik di antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas berakhir.
Benyamin Netanyahu menegaskan hal tersebut melalui platform media sosial X, untuk alasannya sendiri belum diketahui secara detail.
Netanyahu menyampaikan respons terhadap laporan Sky News Arabia yang menyebut bahwa pemerintahan Abbas siap mengambil alih kekuasaan di Gaza.
“Mereka yang mendidik anak-anak untuk melakukan terorisme, membiayai aktivitas teroris, dan mendukung keluarga teroris tidak akan dapat memerintah di Gaza setelah Hamas dieliminasi,” tegas Netanyahu menanggapi laporan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada respons dari Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah terkait pernyataan Netanyahu.
Menurut laporan beberapa media Israel, Netanyahu telah menginformasikan Pemerintah Amerika Serikat bahwa PA tidak akan memiliki tempat di Jalur Gaza pasca perang ini berakhir.
Pernyataan Netanyahu sekigus menentang posisi AS yang secara berulang kali menekankan perlunya Gaza dikelola oleh “otoritas Palestina” setelah konflik berakhir.
Pernyataan Netanyahu bertolak belakang dengan sikap AS, yang telah secara berulang menegaskan pentingnya Gaza dikelola oleh “otoritas Palestina” pasca perang.
Hal ini tentu saja menimbulkan perbedaan paham di antara kedua pihak, baik Benyamin Netanyahu maupun pihak AS sendiri.
Sementara itu, PA menyatakan kesiapannya untuk kembali ke Gaza sebagai bagian dari rencana politik menyeluruh.
Rencana tersebut ke depannya akan melibatkan persatuan antara Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai langkah menuju solusi politik yang membawa pada pembentukan negara Palestina.
Sampai saat ini pertempuran di antara dua belah pihak yang sedang berkonflik masih terus berlanjut.
Upaya perundingan di antara Palestina dan Israel masih belum mendapatkan titik temu, sementara kehancuran demi kehancuran semakin meluas.
Belum ada tanda-tanda dalam upayanya menghentikan peperangan yang dilakukan oleh pihak Israel, kecuali serangan yang terus dilancarkan di Jalur Gaza.****