Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menggelar Business Matching. (Foto: Indonesia.go.id) |
SwaraWarta.co.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
telah merangkai sebuah perhelatan, yakni Business Matching Tenaga Kerja Mandiri
(TKM) Batch 2 Tahun 2023, dengan tujuan luar biasa untuk memberi dorongan bagi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar meraih tingkatan yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Event seru ini, bertajuk “Semangat Kolaborasi dan
Bersinergi Untuk Negeri,” menandai puncak dari usaha cipta karya TKM
Lanjutan yang digerakkan oleh Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK)
Bandung Barat.
Menteri Ketengakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan
bahwa Business Matching Lanjutan ini adalah ajang yang diciptakan untuk
menggalang dan memfasilitasi pertemuan antara TKM atau UMKM dengan mitra-mitra
berkelas seperti investor, buyer/off taker, filantropi, dan lembaga jasa
keuangan.
“Bak aroma kopi yang membangkitkan semangat, diharapkan
dari Business Matching Lanjutan ini, lahirlah hubungan bisnis yang langgeng
antara TKM dengan mitra-mitra, agar UMKM bisa merangkak naik tangga prestasi
dan memberikan kontribusi yang semakin powerful,” ungkap Ida Fauziyah saat
meresmikan secara gemilang Business Matching Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Batch 2
Tahun 2023 di Kota Yogyakarta pada Selasa (5/12/2023).
Menaker Ida juga menyoroti peran besar UMKM dalam kondisi
perekonomian Indonesia, menyumbang sebanyak 61 persen dari Pendapatan Domestik
Bruto (PDB).
“UMKM bukan hanya sebagai pemain utama, tapi juga mampu
menyerap 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja, setara dengan 67 juta
orang. “Namun, angka fantastis ini belum cukup memuaskan,” ujar Ida
Fauziyah dengan nada penuh keinginan.
Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, rasio
kewirausahaan Indonesia saat ini masih melenggang di angka 3,47 persen,
tertinggal dari Malaysia dan Thailand yang sudah berada di atas 4 persen,
bahkan Singapura mencapai 8,6 persen.
“Oleh karena itu, pemerintah memantapkan tekadnya untuk
menggenjot rasio kewirausahaan Indonesia, dengan target pendek 4 persen pada
2024,” paparnya.
Menaker menegaskan bahwa tugas besar sedang diemban bersama
untuk mereduksi angka pengangguran, mengatasi kemiskinan ekstrim, dan
meningkatkan kuantitas serta kualitas UMKM. “Diperlukan kolaborasi seluruh
pihak agar misi bersama ini dapat diakhiri dengan gemilang,” tambahnya
dengan optimisme.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker,
Haiyani Rumondang, turut menegaskan bahwa Business Matching digelar dengan
tujuan memberikan suntikan energi bagi TKM agar mampu berkembang pesat, dan pada
gilirannya, dapat membentuk kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan mitra
usaha. Sebuah upaya yang membawa warna baru dalam dunia UMKM di Tanah Air.