Pembangunan |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SwaraWarta.co.id – Pendidikan
merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Melalui pendidikan,
masyarakat dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk mengembangkan diri dan memajukan bangsa.
Pemerintah Indonesia
telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai
kebijakan dan program.
Namun, hingga saat
ini, pembangunan pendidikan di Indonesia masih belum merata sepenuhnya.
Ada beberapa faktor
yang menyebabkan pembangunan pendidikan di Indonesia belum merata, antara lain:
- Faktor geografis. Indonesia merupakan
negara kepulauan yang luas dengan kondisi geografis yang beragam. Hal ini
menyebabkan pembangunan pendidikan di berbagai daerah menjadi tidak
merata. Daerah-daerah terpencil dan tertinggal, seperti di Papua dan Nusa
Tenggara Timur, masih memiliki akses pendidikan yang terbatas. - Faktor ekonomi. Kemiskinan merupakan
salah satu faktor utama yang menyebabkan anak-anak tidak dapat bersekolah.
Banyak anak dari keluarga miskin yang harus bekerja untuk membantu
perekonomian keluarga sehingga tidak memiliki waktu untuk bersekolah. - Faktor sosial budaya. Adat istiadat dan
budaya tertentu di masyarakat tertentu dapat menghambat akses pendidikan.
Misalnya, ada beberapa daerah yang masih memiliki tradisi kawin muda,
sehingga anak-anak perempuan dipaksa menikah muda dan tidak dapat
bersekolah.
Akibat dari
pembangunan pendidikan yang belum merata, terdapat beberapa permasalahan
pendidikan yang masih terjadi di Indonesia, antara lain:
- Rendahnya angka partisipasi pendidikan.
Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek), angka partisipasi kasar (APK) pendidikan dasar di
Indonesia pada tahun 2023 mencapai 96,8%. Angka ini masih belum mencapai
target yang ditetapkan oleh Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu
100%. - Rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas
pendidikan di Indonesia masih belum merata. Hal ini terlihat dari
hasil-hasil tes internasional seperti PISA dan TIMSS yang menunjukkan
bahwa siswa Indonesia masih berada di peringkat bawah. - Persoalan putus sekolah. Persoalan putus
sekolah masih menjadi salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia.
Menurut data Kemendikbudristek, jumlah anak putus sekolah di Indonesia
pada tahun 2023 mencapai 1,2 juta siswa.
Pemerintah telah
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia,
antara lain:
- Pembangunan infrastruktur pendidikan.
Pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendidikan, seperti
sekolah, perpustakaan, dan laboratorium, di berbagai daerah. - Peningkatan kualitas guru. Pemerintah
telah meningkatkan kualitas guru melalui berbagai program pelatihan dan
sertifikasi. - Pemberian bantuan pendidikan. Pemerintah
memberikan bantuan pendidikan kepada siswa dari keluarga miskin, seperti
bantuan biaya sekolah, bantuan seragam, dan bantuan alat tulis.
Upaya-upaya tersebut
perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar pembangunan pendidikan di
Indonesia dapat lebih merata dan berkualitas.
Berikut adalah
beberapa rekomendasi untuk mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia:
- Pemerintah perlu memperkuat kebijakan
pemerataan pendidikan. Kebijakan pemerataan pendidikan perlu dirumuskan
dengan memperhatikan faktor-faktor geografis, ekonomi, dan sosial budaya. - Pemerintah perlu meningkatkan anggaran
pendidikan. Anggaran pendidikan perlu ditingkatkan agar dapat mendukung
berbagai program dan kegiatan pemerataan pendidikan. - Masyarakat perlu berperan aktif dalam
pembangunan pendidikan. Masyarakat perlu mendukung upaya pemerintah dalam
pemerataan pendidikan, misalnya dengan memberikan pendidikan kepada
anak-anak di lingkungannya.
Dengan kerja sama
yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya,
diharapkan pembangunan pendidikan di Indonesia dapat lebih merata dan
berkualitas.