Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Bangunan Megah yang Menjadi Saksi Bisu Perjuangan Bangsa Indonesia

- Redaksi

Sunday, 17 December 2023 - 04:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Bangunan Megah yang Menjadi Saksi Bisu Perjuangan Bangsa Indonesia

SwaraWarta.co.id – Ingin mengenal lebih dekat saksi bisu kemerdekaan Indonesia? Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau dikenal sebagai Munasprok adalah jawabannya. 

Pada tanggal 17 Agustus 1945, museum ini menjadi tempat bersejarah di mana Presiden pertama, Soekarno, membacakan Naskah Proklamasi yang menyatakan kemerdekaan Indonesia. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bangunan bersejarah ini memiliki luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi dengan gaya arsitektur Eropa yang megah.

Sejarah Panjang Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan sejarah proklamasi kemerdekaan, tetapi juga memiliki latar belakang panjang yang terkait dengan perjuangan bangsa Indonesia

Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak sejarah setelah ratusan tahun hidup dalam penjajahan.

Gedung ini, awalnya didirikan pada tahun 1920 dengan gaya arsitektur Eropa, menjadi saksi perkembangan sejarah yang signifikan. Selama Perang Pasifik, gedung ini digunakan sebagai British Council General, kemudian diduduki oleh Jepang.

Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang. 

Baca Juga :  Taman Balai Kota Bandung: Ada Gedung Tertua di Bandung

Setelah kemerdekaan Indonesia, gedung ini masih menjadi tempat tinggal Maeda hingga kedatangan Sekutu pada September 1945.

Setelah kekalahan Jepang, gedung ini menjadi Markas Tentara Inggris. Pada tahun 1961, gedung ini disewakan oleh Kedutaan Inggris hingga 1981. 

Kemudian, gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1981 dan pada tahun 1982, dijadikan kantor Perpustakaan Nasional.

Pada tahun 1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Nugroho Notosusanto, memutuskan untuk menjadikan gedung ini sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. 

Dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0476/0/1992 tanggal 24 November 1992, gedung ini resmi menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal Menarik di dalam Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum ini memamerkan suasana bersejarah melalui beberapa ruang pameran yang mencakup:

1. Ruang Pra-Proklamasi Naskah Proklamasi

Ruangan ini merupakan tempat bersejarah dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruang tamu, juga berfungsi sebagai kantor Maeda, menjadi tempat terbentuknya PPKI dan BPUPKI. 

Baca Juga :  Curug Cilengkrang: Keindahan Air Terjun Segar di Bandung untuk Keluarga

Di sini, suasana menjelang proklamasi, seperti pembentukan PPKI dan BPUPKI, serta peristiwa lainnya, diabadikan.

2. Ruang Perumusan Naskah Proklamasi

Ruang ini menjadi saksi rapat Soekarno-Hatta di meja bundar dengan pengurus lain pada pukul 3 subuh. Di sini, Soekarno membuat draft pertama naskah proklamasi dengan judul “Proklamasi” secara tangan. 

Suasana saat Soekarno mengumandangkan proklamasi di Jl. Pegangsaan timur juga tergambarkan di ruangan ini.

3. Ruang Pengesahan atau Penandatanganan Naskah Proklamasi

Di ruangan ini, terdapat piano di bawah tangga tempat Soekarno-Hatta menandatangani naskah proklamasi. 

Ruangan ini juga menjadi tempat Soekarno membaca naskah proklamasi di halaman depan rumahnya. Gambar dengan suasana pergolakan saat mempertahankan kemerdekaan juga dipamerkan di ruangan ini.

4. Ruang Pengetikan Teks Proklamasi

Ruang pameran ini menampilkan benda-benda yang dikenakan oleh para tokoh saat perumusan naskah proklamasi. 

Jam tangan, pulpen, dan pakaian dari para tokoh tersebut menjadi bagian dari koleksi ini. Ruangan ini juga menjadi tempat Sayuti Melik mengetikkan naskah proklamasi setelah melalui proses pengeditan bersama B.M. Diah.

Baca Juga :  Mengenal Situ Umar: Danau Bersejarah dan Floating Market yang Menarik di Lembang Bandung

5. Halaman Belakang Museum

Di halaman belakang museum, terdapat bunker rahasia yang dulu digunakan oleh Laksamana Maeda untuk menyimpan barang-barang berharganya, termasuk dokumen penting kenegaraan. Bunker ini selebar 5 meter, panjang 3 meter, dan tinggi sekitar 1,5 meter.

6. Furnitur Museum

Seluruh furnitur dan mebel di dalam museum merupakan replika. Meskipun tidak asli, replika ini mempertahankan tata letak seperti pada masa kemerdekaan. Jamuan rapat, piano, rak loker, serta meja dan kursi tamu menjadi bagian dari koleksi replika ini.

Alamat, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk Munasprok

Museum Perumusan Naskah Proklamasi berlokasi di Jl. Imam Bonjol No.1, RW.4, Menteng, Kec. Menteng, Kota JakartaPusat, DKI Jakarta 10310. 

Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Sabtu, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Harga tiket masuk sekitar Rp2.000 per orang.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang sarat sejarah ini. 

Ajak keluarga dan Si Kecil untuk merasakan edukasi dan nostalgia perjuangan kemerdekaan Indonesia!

Berita Terkait

Nasi Pecel Godong Jati, Kuliner Tradisional Unik Khas Madiun
Sego Sambel Mak Yeye: Nikmatnya Sambal Pedas yang Melegenda di Surabaya Sejak 1982
Tajin Sobih: Bubur Tradisional Madura dengan Rasa Manis yang Lezat
Pantai Karang Anom Probolinggo: Wisata Baru dengan Pesona Alam yang Memikat
Panduan Wisata Telaga Warna Dieng: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Bakso Mas Bay: Surga Kuliner Bakso di Kota Ponorogo
Bakso Laksana Garut: Legenda Cita Rasa Khas yang Wajib Dicoba
Telaga Ngebel, Destinasi Favorit Wisatawan di Ponorogo Saat Libur Tahun Baru

Berita Terkait

Wednesday, 15 January 2025 - 08:39 WIB

Nasi Pecel Godong Jati, Kuliner Tradisional Unik Khas Madiun

Tuesday, 14 January 2025 - 16:42 WIB

Sego Sambel Mak Yeye: Nikmatnya Sambal Pedas yang Melegenda di Surabaya Sejak 1982

Monday, 13 January 2025 - 08:49 WIB

Tajin Sobih: Bubur Tradisional Madura dengan Rasa Manis yang Lezat

Monday, 13 January 2025 - 08:45 WIB

Pantai Karang Anom Probolinggo: Wisata Baru dengan Pesona Alam yang Memikat

Tuesday, 7 January 2025 - 08:41 WIB

Panduan Wisata Telaga Warna Dieng: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Berita Terbaru