Keindahan Curug Sanghyang Taraje, Garut-SwaraWarta.co.id (Sumber: Salsa Wisata) |
SwaraWarta.co.id – Garut, terkenal dengan dodolnya, memiliki panorama alam yang luar biasa, sehingga memperoleh julukan “Swiss van Java.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pegunungan hijau yang mendominasi dan udara segar yang menggigit cocok dengan julukan ini.
Di tengah kekayaan alam ini terletak Curug Sanghyang Taraje, sebuah air terjun yang menghiasi lembah di antara bukit-bukit di Desa Pakenjeng, bagian Selatan Garut.
Air terjun ini menawarkan tempat yang menyejukkan dengan suasana alamnya yang tenang.
Sanghyang Taraje, tersembunyi di lembah Desa Pakenjeng, merupakan mahakarya indah yang diapit oleh bukit-bukit hijau.
Pesona keindahan alamnya menjadikannya tempat rekreasi yang ideal, baik untuk retret sendiri atau momen berharga dengan orang yang dicintai.
Untuk masuk ke kawasan alam Curug Sanghyang Taraje, hanya dibutuhkan biaya masuk Rp10.000 saja.
Pengunjung dapat menjelajahi keindahan air terjun ini dari pagi hingga sore, dengan jam operasional mulai dari pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Terlepas dari musim, aliran airnya tetap deras dan memukau, menjadikannya destinasi favorit di kalangan penggemar alam.
Nama air terjun ini, “Sanghyang Taraje,” terkait dengan legenda menarik.
“Sanghyang” berarti dewa, sementara “taraje” dalam bahasa Sunda adalah tangga vertikal.
Melihat air terjun ini, yang terpasang dan seolah-olah naik ke lembah, secara tepat mencerminkan konsep ‘taraje’—menanjak secara vertikal.
Legenda menyebutkan bahwa Sangkuriang menggunakan air terjun ini sebagai tangga untuk mencapai surga dalam usahanya mengambil bintang untuk Dayang Sumbi.
Ada kepercayaan bahwa bintang tersebut masih terendam di dasar air terjun.
Terlepas dari kebenaran cerita tersebut, kecantikan magis Curug Sanghyang Taraje tetap memikat semua yang datang untuk menyaksikannya.
Akses ke Curug Sanghyang Taraje melibatkan penitipan kendaraan dan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di jalan setapak yang curam dan licin.
Dalam waktu kurang dari 15 menit, suara gemuruh air terdengar di telinga.
Dari kejauhan, air terjun yang gagah, setinggi lebih dari 80 meter, mengalir di lereng bukit.
Selama musim hujan, aliran airnya semakin kuat, menyerupai asap yang keluar dari wadah.
Saat kabut turun, pemandangan ini menjadi lebih misterius dan memikat.
Di bawah air terjun, sebuah bendungan kecil membentuk aliran air menjadi teratur.
Tempat ini sering menjadi lokasi foto favorit karena memberikan pandangan terdekat dan aman.
Namun, zona percikan air yang luas membuat area sekitarnya licin dan berlumut, sehingga pengunjung harus berhati-hati.
Dari dekat, ‘tangga kahyangan’ ini semakin memukau. Aliran air yang deras menciptakan hembusan angin yang kuat.
Sambil disiram oleh tetesan air segar, pengunjung dapat menikmati kehijauan sekitarnya.
Berada di sini terasa seperti berada di taman surgawi yang tersembunyi.
Terletak di Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, air terjun ini berjarak sekitar 45,6 kilometer atau hampir 2 jam menggunakan motor dari Kota Garut.
Karena jarangnya transportasi umum, sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa ojek.
Curug Sanghyang Taraje mengundang para petualang untuk mengungkap keajaiban alamnya, mengajak mereka ke dunia di mana legenda dan pemandangan bersatu, menciptakan pengalaman yang melampaui yang biasa.***