Mengenal Tugu Lilin, Simbol Kebangkitan Nasional dan Lambang Kota Solo

- Redaksi

Monday, 18 December 2023 - 11:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenal Tugu Lilin, Simbol Kebangkitan Nasional dan Lambang Kota Solo

SwaraWarta.co.id – Jika kamu adalah warga Solo, pasti tak asing lagi dengan Tugu Kebangkitan Nasional yang lebih dikenal sebagai Tugu Lilin

Tugu ini tidak hanya menjadi landmark kota, tetapi juga lambang resmi Pemerintah Kota Surakarta. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai asal-usul dan sejarah berdirinya Tugu Lilin yang begitu monumental ini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Awal Mula Tugu Lilin: Kongres Indonesia Raya I

Pertama kali ide pembangunan Tugu Lilin muncul pada Kongres Indonesia Raya I tahun 1931 di Surabaya. 

Perwakilan masyarakat Solo pada kongres tersebut mengusulkan pembangunan tugu untuk memperingati 25 tahun Kebangkitan Nasional.

Baca Juga :  Wisata Edukatif dan Seru di Kebun Binatang Bandung untuk Keluarga dan Anak-Anak

Usulan Masyarakat Solo di Kongres Indonesia Raya I

Usulan tersebut kemudian dibawa ke rapat di Kota Surakarta oleh Boedi Oetomo, bagian dari Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPKI). 

Boedi Oetomo menjelaskan usulan tersebut, dan akhirnya disepakati untuk mendirikan tugu peringatan 25 tahun Kebangkitan Nasional di Kota Solo.

KRT Woerjaningrat, menantu PB X dan wakil ketua Boedi Oetomo, ditunjuk sebagai penanggung jawab pembangunan Tugu Lilin.

Konsep Bangunan dan Peran Ir. Soetedjo

Konsep bangunan Tugu Lilin menjadi karya Ir. Soetedjo. Menurut komite pembangunan, konsep ini dianggap mencerminkan cita-cita kebangsaan dan dapat dimengerti oleh masyarakat umum. 

Bentuk tugu melambangkan kekuatan, sementara lilin melambangkan penerangan, menggambarkan harapan para pejuang Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga :  Menjelajahi Pesona Alam dan Keindahan Aneka Burung di Bali Bird Park

Hambatan dan Penolakan Belanda

Meskipun peletakan batu pertama dilakukan pada awal Desember 1933, pembangunan Tugu Lilin menghadapi penolakan dari pemerintah Hindia Belanda. 

Mereka melihat tugu ini sebagai simbol pemberontakan dan menganggapnya sebagai ancaman.

Residen Surakarta dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Bonifacius Cornelis de Jonge, bahkan mengundang Pakubuwono X untuk membicarakan masalah ini. Namun, pembangunan terus berlanjut.

Pembangunan yang Ditolak dan Akhirnya Diterima

Pembangunan terus dilanjutkan hingga selesai pada Oktober 1934. Tugu ini diberi nama “Toegoe peringatan pergerakan kebangsaan 1908-1933.” 

Namun, namanya mendapat penolakan lagi dari pemerintah Hindia Belanda, dan mereka mengancam akan membongkarnya.

Pakubuwono X turun tangan dan berusaha mendapatkan izin dari pemerintah. Namun, pada akhirnya, Tugu Lilin harus mengganti namanya menjadi “Toegoe peringatan kemadjoean ra’jat 1908-1933” agar tidak dibongkar.

Baca Juga :  Bandung Zoo: Kebun Binatang Edukatif yang Affordable

Simbol Kebangkitan Nasional

Setelah Indonesia merdeka, Tugu Lilin dijadikan simbol peringatan Kebangunan Nasional dan diperingati oleh pemerintah sejak tahun 1948. 

Meskipun sempat mengalami penolakan dan hambatan, Tugu Lilin tetap berdiri sebagai saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Sejak saat itu, Tugu Lilin menjadi salah satu ikon paling bersejarah dan penting di Kota Solo, mengingatkan kita akan perjalanan panjang menuju kemerdekaan dan kebangkitan nasional.

Semoga dengan mengetahui sejarahnya, kita semakin menghargai nilai-nilai yang diwakili oleh Tugu Lilin di tengah Kota Solo yang damai dan bersejarah. Mari lestarikan warisan sejarah kita!

Berita Terkait

Nasi Pecel Godong Jati, Kuliner Tradisional Unik Khas Madiun
Sego Sambel Mak Yeye: Nikmatnya Sambal Pedas yang Melegenda di Surabaya Sejak 1982
Tajin Sobih: Bubur Tradisional Madura dengan Rasa Manis yang Lezat
Pantai Karang Anom Probolinggo: Wisata Baru dengan Pesona Alam yang Memikat
Panduan Wisata Telaga Warna Dieng: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket
Bakso Mas Bay: Surga Kuliner Bakso di Kota Ponorogo
Bakso Laksana Garut: Legenda Cita Rasa Khas yang Wajib Dicoba
Telaga Ngebel, Destinasi Favorit Wisatawan di Ponorogo Saat Libur Tahun Baru

Berita Terkait

Wednesday, 15 January 2025 - 08:39 WIB

Nasi Pecel Godong Jati, Kuliner Tradisional Unik Khas Madiun

Tuesday, 14 January 2025 - 16:42 WIB

Sego Sambel Mak Yeye: Nikmatnya Sambal Pedas yang Melegenda di Surabaya Sejak 1982

Monday, 13 January 2025 - 08:49 WIB

Tajin Sobih: Bubur Tradisional Madura dengan Rasa Manis yang Lezat

Monday, 13 January 2025 - 08:45 WIB

Pantai Karang Anom Probolinggo: Wisata Baru dengan Pesona Alam yang Memikat

Tuesday, 7 January 2025 - 08:41 WIB

Panduan Wisata Telaga Warna Dieng: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB