Saham GoTo Terkena Profit Taking, Anjlok Hingga 20%-SwaraWarta.co.id (Sumber: Market Bisnis) |
SwaraWarta.co.id – Keberadaan GoTo di bursa saham yang masih belum lama, membuat posisinya masih belum stabil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tercatat GoTo mengalami beberapa kali mengalami sesi fluktuatif di perdagangan saham beberapa waktu ini.
Saham PT GoTo atau Gojek Tokopedia Tbk GoTo mengalami koreksi pada perdagangan sesi I di hari Kamis (7/12/2023), dengan mengalami penurunan sebanyak 1,09% ke Rp 91/saham.
Aksi profit taking investor terus berlanjut setelah beberapa hari GoTo mengalami kenaikan.
Per pukul 09:54 WIB, saham GoTo kembali mencapai level psikologis Rp 90/saham dari sebelumnya Rp 100/saham.
Transaksi ini mencapai 24.154 kali dengan volume 3,59 miliar lembar dan nilai transaksi Rp 323,38 miliar.
Kapitalisasi pasarnya saat ini ada di angka Rp 109,33 triliun.
Dari order book, tampak antrean beli kembali mendominasi dengan total 31 juta lot dari order bid.
Antrean beli terbesar berada di harga Rp 85/saham, mencapai 6,8 juta lot atau sekitar Rp 57 miliar.
Di sisi lain, dari order offer, total antrean mencapai 17 juta lot dengan antrean jual terbesar berada di harga Rp 100/saham, mencapai 17 juta lot atau sekitar Rp 22 miliar.
Beberapa hari sebelumnya, GoTo mencapai puncak harga Rp 116/saham pada sesi I Senin pekan ini, menjadi tertinggi sejak pertengahan bulan Juli.
Akan tetapi, beberapa hari kemudian, saham GoTo mengalami sesi pembalikan arah dan harus terkena sesi koreksi.
Sejak Senin lalu dengan harga intraday Rp 116/saham hingga sesi I hari ini, saham GoTo telah mengalami koreksi sebesar 21,55%.
Akibatnya para investor mulai merealisasikan keuntungan setelah beberapa hari GoTo menguat.
Pada perdagangan hari kemarin, terjadi aksi profit taking oleh beberapa investor asing, termasuk JPMorgan yang menjual 1.370.773.700 lembar saham, atau sekitar 1,37 miliar lembar saham GoTo.
Sedikit info, untuk saat ini, JPMorgan hanya memiliki 34,91 juta saham GoTo, senilai sekitar Rp 3,49 miliar setelah melakukan penjualan kemarin.
Meskipun kerja sama antara induk TikTok, ByteDance, dan GoTo telah disetujui dan mendapat restu dari Menteri Perdagangan RI, saham GoTo mengalami penurunan.
Bahkan, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memberikan komentarnya mengenai kerja sama luas antara ByteDance Ltd. dan GOTO untuk mengembangkan e-commerce baru.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa kerja sama antara ByteDance dan GoTo dapat dilakukan selama mematuhi aturan yang berlaku, termasuk di dalamnya adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.
Kabar ini mengkonfirmasi informasi sebelumnya tentang rencana TikTok Shop untuk kembali beroperasi di Indonesia dengan bermitra bersama pemain lokal.
TikTok telah menyetujui kolaborasi dengan Tokopedia, unit usaha e-commerce milik GoTo, sebagai langkah awal untuk mematuhi regulasi di Indonesia.
Rencananya, TikTok dan GoTo dijadwalkan akan mengumumkan kerja sama ini pada pekan depan, menurut sumber internal yang dikutip dari YahooFinance pada Selasa kemarin.
Meskipun kerja sama sudah disepakati, detail kerja sama dan informasi teknis, termasuk nilai investasi, belum diungkap secara resmi.
Investasi ByteDance ke Tokopedia menandakan signifikansinya Indonesia sebagai pasar e-commerce bagi TikTok Shop, yang sebelumnya ditutup karena peraturan Kementerian Perdagangan yang melarang media sosial berfungsi ganda sebagai e-commerce.
Dengan bergabung ke Tokopedia, TikTok Shop memiliki peluang untuk kembali beroperasi di Indonesia, bersaing dengan pemain lain di industri ini.
Saham GoTo mengalami profit taking hingga nilainya anjlok hingga menyentuh level angka di 20 %.*****