Mantan Bupati Sidoarjo Kasus Gratifikasi, Dijatuhi Hukuman Penjara 5 Tahun

- Redaksi

Monday, 11 December 2023 - 12:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Bupati Sidoarjo Kasus Gratifikasi, Dijatuhi Hukuman Penjara 5 Tahun

SwaraWarta.co.id – Kabar terbaru dari Mantan Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, Saiful Ilah, yang terlibat kasus hingga harus berurusan dengan hukum.

Saiful Ilah jarus harus mendekam di penjara setelah pengadilan menjatuhkan hukuman 5 tahun serta denda Rp500 juta subsider tiga bulan penjara dalam kasus yang menjeratnya, yakni kasus gratifikasi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Vonis itu disampaikan oleh hakim di Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya pada hari ini, Senin (11/12). 

Ia dinyatakan bersalah menerima gratifikasi sekitar Rp44 miliar dari berbagai pihak, termasuk OPD, Direksi BUMD, dan pengusaha, dalam bentuk uang, dolar, logam mulia, jam tangan, tas, dan ponsel.

Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya, I Ketut Suarta, membacakan vonis dalam sidang lanjutan mengenai perkara gratifikasi sebesar Rp44 miliar yang menimpa Saiful Ilah. 

Baca Juga :  Contoh Doa dan Cara Meminum Air Zam-zam

Menurutnya, terdakwa dinyatakan melanggar Pasal 12B UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana diubah oleh UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tipikor Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

I Ketut Suarta mengumumkan putusan, menjatuhkan hukuman penjara selama lima tahun, denda Rp500 juta, subsider tiga bulan, dan menetapkan terdakwa Saiful Ilah tetap dalam tahanan. 

Selain itu, terdakwa juga dihukum untuk mengembalikan uang pengganti sekitar Rp44 miliar.

Jika, dalam waktu sebulan setelah keputusan majelis hakim berkekuatan hukum, terdakwa tidak mampu membayar biaya pengganti, Jaksa KPK berwenang menyita harta benda terdakwa untuk dilelang guna menutup biaya pengganti tersebut. 

Baca Juga :  2 Orang ODGJ Berhasil Diamankan Dinas Sosial Usai Berbuat Mesum di Tempat Umum

“Jika aset terdakwa tidak mencukupi, maka akan digantikan dengan pidana pengganti berupa masa penahanan selama tiga tahun,” terangnya.

Majelis hakim juga mencabut hak politik terdakwa untuk menjabat dalam jabatan publik selama tiga tahun setelah menjalani hukuman penjara. 

Poin memberatkan terdakwa adalah ketidakaktifannya sebagai kepala daerah (Bupati) dalam upaya pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Terlebih, terdakwa turut serta dalam pelaksanaan praktik korupsi. Tindakan terdakwa telah merugikan keuangan negara,” ungkapnya.

Setelah mendengar putusan itu, Saiful Ilah menyatakan keinginannya untuk mengajukan banding. “Saya akan mengajukan banding, Yang Mulia,” ujarnya dengan lantang, tidak terima.

Kasus Saiful ini berasal dari dugaan suap terkait proyek infrastruktur di lingkungan Pemkab Sidoarjo. 

Baca Juga :  Pemkot Bandung Fasilitasi Kaki Palsu untuk Penyandang Disabilitas: Upaya Pemberdayaan dan Kesetaraan Hak

Ini merupakan kali kedua Saiful Ilah terlibat dalam kasus hukum di KPK.

Dalam kasus suap, Saiful dan tiga rekannya terbukti menerima suap dari dua kontraktor di Sidoarjo, yaitu Ibnu Gofur dan Totok Sumedi. 

Suap tersebut bertujuan untuk memastikan kedua kontraktor memenangkan tender proyek infrastruktur di Sidoarjo.

Akibat kasus tersebut, Saiful telah menjalani hukuman penjara selama 3 tahun dan dibebaskan pada Januari 2022. Saat ini, dia kembali dihadapkan pada status tersangka oleh KPK.

Kasus yang dilakukan oleh Saiful adalah untuk kali setelah tahun 2022 yang lalu.

Berita Terkait

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:19 WIB

Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 January 2025 - 14:13 WIB

TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB