Basarnas Temukan Jasad Remaja Tenggelam di Waduk Cirata-SwaraWarta.co.id (Sumber: Limawaktu) |
SwaraWarta.co.id – Insiden kecelakaan di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengejutkan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Empung (14), seorang remaja dari Kecamatan Karangtengah, dilaporkan hilang tenggelam saat sedang memancing bersama dua temannya.
Basarnas Bandung dan petugas gabungan dari BPBD Cianjur, PMI Cianjur, dan TNI/Polri melakukan pencarian intensif selama tiga hari sebelum berhasil menemukan jasad korban sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya, menyampaikan bahwa pihak keluarga korban menerima kenyataan dengan pasrah dan memutuskan untuk memakamkan jasad Empung di pemakaman umum daerah.
Mereka menolak dilakukannya visum di RSUD Sayang Cianjur. Keputusan ini menggambarkan ketabahan keluarga dalam menghadapi situasi sulit.
Asep juga mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati saat berwisata air, khususnya saat membawa anak-anak.
Pengawasan ketat dan pendampingan diperlukan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru, puluhan petugas dan 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) ditempatkan di berbagai obyek wisata air di Cianjur untuk memastikan pengawasan dan pengamanan bagi para wisatawan.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Bandung, Herry Marantika, telah memerintahkan timnya untuk melakukan pencarian cepat dengan menggunakan perahu karet, aqua eye, drone, dan alat pencarian bawah air.
Semua upaya dilakukan dengan harapan menemukan tubuh korban secepat mungkin.
Meskipun teman-teman Empung telah berusaha melakukan pencarian segera setelah kejadian, tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Peran nelayan setempat juga menjadi kunci dalam penyisiran tengah dan pinggiran waduk.
Kerjasama antara Basarnas Bandung, BPBD Cianjur, PMI Cianjur, TNI/Polri, dan masyarakat setempat menjadi pilar utama dalam menjalankan operasi pencarian.
Tim dibekali dengan teknologi canggih seperti drone dan alat pencarian bawah air untuk meningkatkan efektivitas pencarian.
Keberhasilan menemukan jasad Empung disambut kelegaan oleh keluarganya, meskipun dalam suasana haru.
Kecelakaan ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mematuhi aturan keselamatan saat beraktivitas di perairan.
Setiap libur panjang, pihak berwenang intensif melakukan pengawasan untuk mencegah kecelakaan dan memberikan rasa aman kepada para wisatawan.
Kehadiran Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang mencapai 1.800 orang menunjukkan komitmen pemerintah setempat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
Mereka tidak hanya berperan dalam situasi darurat seperti pencarian korban tenggelam, tetapi juga dalam upaya pencegahan dan pengamanan selama periode libur.
Penting untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai keselamatan saat berwisata air.
Hal ini mencakup pemahaman tentang potensi risiko, tindakan pencegahan, dan respons cepat dalam situasi darurat.
Dengan demikian, kesadaran akan keselamatan dapat ditingkatkan, dan potensi kecelakaan dapat diminimalkan.
Keputusan keluarga untuk menolak visum di RSUD Sayang Cianjur mencerminkan kepercayaan dan penghargaan terhadap proses penyelamatan.
Pemakaman di pemakaman umum daerah juga menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi Empung.
Masyarakat sekitar dan pihak berwenang juga memberikan dukungan moral kepada keluarga yang tengah merasa kehilangan tersebut.
Tragedi di Waduk Cirata menjadi cerminan bahwa kehati-hatian selalu diperlukan, terutama dalam aktivitas di sekitar perairan.
Pihak berwenang dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terkontrol.
Semua pihak dapat bersinergi untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan meminimalkan risiko kecelakaan di tempat-tempat wisata air.***