Pajak Turis di Prancis Naik 3 Kali Lipat-SwaraWarta.co.id (Sumber: Pixabay) |
SwaraWarta.co.id – Prancis bersiap menghadapi Olimpiade 2024 dengan menaikkan pajak turis, menciptakan kehebohan di industri hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pajak bervariasi, mulai dari 0,25 euro untuk penginapan standar hingga 5 euro untuk yang mewah.
Rencana kenaikan pajak hingga 3 kali lipat mendapat kritik, terutama dari serikat hotel dan restoran.
Pemerintah mempertahankan kebijakan tersebut dengan alasan akan membantu pendanaan transportasi umum.
Namun, industri hotel merasa terpukul, mengklaim bahwa keputusan ini merusak daya saing mereka dan citra Prancis saat menjadi tuan rumah Olimpiade.
Serikat hotel dan grup jaringan hotel menyatakan kebijakan tersebut sebagai “pukulan berat” bagi sektor mereka.
Mereka menyoroti bahwa kenaikan pajak sebesar 200% akan menghasilkan 423 juta euro per tahun, jauh melampaui biaya proyek transportasi umum yang hanya butuh 200 juta euro.
Pemerintah sebelumnya mengkhawatirkan kenaikan harga akomodasi selama Olimpiade, tetapi kebijakan baru ini membuat industri hotel merasa dikhianati.
Mereka menyoroti paradoks pemerintah yang khawatir akan kenaikan harga hotel, tetapi justru menaikkan tarif pajak turis.
Catherine Querard, presiden GHR, menyatakan keprihatinan bahwa pemerintah akan menyalahkan industri hotel setelah menaikkan tarif pajak turis.
Sebelum kenaikan pajak, hotel-hotel sudah menaikkan harga kamar untuk periode Olimpiade.
Kontroversi semakin berkembang ketika pemerintah daerah mengumumkan kenaikan tajam tiket angkutan umum selama Olimpiade, memicu protes dari masyarakat.
Tiket Metro akan naik dua kali lipat dan bahkan mencapai 10 kali lipat selama event tersebut.
Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron berencana meloloskan anggaran tahun 2024, termasuk pajak turis, tanpa pemungutan suara berdasarkan pasal konstitusi Prancis.
Keputusan ini menciptakan perdebatan antara pemerintah dan industri hotel, yang merasa kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh.
Pemerintah mempertahankan bahwa kenaikan pajak turis adalah solusi untuk mendanai proyek transportasi umum yang diperlukan selama Olimpiade.
Meskipun begitu, skeptisisme tetap ada di kalangan industri hotel yang merasa menjadi korban dari langkah ini.
Ketidaksetujuan mencuat ketika pemerintah menyatakan bahwa pajak yang dikumpulkan akan mencapai 423 juta euro per tahun, sementara proyek transportasi hanya membutuhkan 200 juta euro.
Industri hotel meragukan klaim ini dan menilai bahwa kenaikan pajak tidak sebanding dengan manfaat yang dijanjikan.
Sebagai dampak dari kebijakan tersebut, industri hotel merasa citra Prancis sebagai tuan rumah Olimpiade terancam.
Mereka khawatir kenaikan harga akomodasi dan tarif pajak turis akan memberikan dampak negatif pada kunjungan wisatawan, mengurangi daya tarik negara tersebut sebagai destinasi pariwisata.
Sementara pemerintah mencoba menjelaskan bahwa kenaikan pajak turis adalah langkah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, industri hotel tetap bersikeras bahwa kebijakan ini merugikan mereka secara signifikan.
Perdebatan antara pemerintah dan industri terus berkembang, menciptakan ketidakpastian dalam persiapan menyambut Olimpiade 2024.***