Ganjar Pranowo akan laporkan kasus balihonya yang hilang secara misterius ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa dirinya akan melaporkan kasus dugaan hilangnya puluhan baliho saat kunjungan Mahfud MD di Banten pada hari Rabu (13/12) lalu.
Menurut Ganjar, setiap tindakan yang bersifat menyimpang harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dirinya menyatakan bahwa pihaknya ingin mematuhi segala peraturan agar demokrasi bisa berjalan dengan baik.
“Semua yang tidak benar kita akan laporkan karena kami akan mengikuti segala aturan tapi mari kita jaga demokrasi agar bisa berjalan dengan baik,” ujar Ganjar usai menghadiri acara Atkindo di Hotel Sahid.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merasa menyesal atas hilangnya puluhan baliho mereka di Banten saat kunjungan Mahfud.
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, mengungkapkan bahwa ada total 70 alat peraga kampanye atau baliho yang hilang secara misterius.
Hal ini terungkap saat Mahfud melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Banten.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Banten, 70 spanduk yang di pasang oleh M3CB semula digunakan untuk menyambut kedatangan Mahfud MD di Cidahu, Banten.
Cidahu adalah kawasan tempat tinggal ulama kharismatik Banten, KH Abuya Muhtadi Dimyati, yang baru-baru ini memberikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud.
Selain di Cidahu, lokasi kehilangan spanduk juga terjadi di Universitas Falatehan.
Menurut Tim Kampanye Daerah, spanduk-spanduk itu hilang dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
“Kemarin ada spanduk 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten di pasang pada siang hari tetapi pada pukul 3 pagi sudah hilang,” ujar Ronny.
“Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini kan karena pada pagi hari dan langsung serentak 70 spanduk kami hilang,” imbuhnya.
SwaraWarta.co.id – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengatakan bahwa dirinya akan melaporkan kasus dugaan hilangnya puluhan baliho saat kunjungan Mahfud MD di Banten pada hari Rabu (13/12) lalu.
Menurut Ganjar, setiap tindakan yang bersifat menyimpang harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
Dirinya menyatakan bahwa pihaknya ingin mematuhi segala peraturan agar demokrasi bisa berjalan dengan baik.
“Semua yang tidak benar kita akan laporkan karena kami akan mengikuti segala aturan tapi mari kita jaga demokrasi agar bisa berjalan dengan baik,” ujar Ganjar usai menghadiri acara Atkindo di Hotel Sahid.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merasa menyesal atas hilangnya puluhan baliho mereka di Banten saat kunjungan Mahfud.
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, mengungkapkan bahwa ada total 70 alat peraga kampanye atau baliho yang hilang secara misterius.
Hal ini terungkap saat Mahfud melakukan kunjungan ke beberapa lokasi di Banten.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Banten, 70 spanduk yang di pasang oleh M3CB semula digunakan untuk menyambut kedatangan Mahfud MD di Cidahu, Banten.
Cidahu adalah kawasan tempat tinggal ulama kharismatik Banten, KH Abuya Muhtadi Dimyati, yang baru-baru ini memberikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud.
Selain di Cidahu, lokasi kehilangan spanduk juga terjadi di Universitas Falatehan.
Menurut Tim Kampanye Daerah, spanduk-spanduk itu hilang dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
“Kemarin ada spanduk 70 spanduk untuk menyambut kedatangan Pak Mahfud di Banten di pasang pada siang hari tetapi pada pukul 3 pagi sudah hilang,” ujar Ronny.
“Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini kan karena pada pagi hari dan langsung serentak 70 spanduk kami hilang,” imbuhnya.