Relawan Ganjar-Mahfud yang mengalami penganiayaan (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, menyampaikan kekecewaannya atas kejadian penganiayaan yang dialami oleh relawan Ganjar-Mahfud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dimana kejadian penganiayaan tersebut dilakukan oleh sejumlah anggota TNI Yonif 408/Suhbrastha. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh Denpom IV/4 Surakarta.
“Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Suhbrastha,” kata Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dalam konferensi pers di Makodim Boyolali, Minggu (31/12).
Menurut Wiweko, ada 7 orang yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota TNI tersebut, di mana 2 orang masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Saat ini masih ada dua orang yang menjalani rawat inap. Semoga kondisinya cepat pulih, sembuh sedia kala,” jelas dia.
Sementara 5 orang lainnya dirawat jalan. Lebih lanjut, Wiweko berharap agar kondisi korban yang masih dirawat di rumah sakit dapat segera pulih dan sembuh dengan baik.
Wiweko menjelaskan bahwa para anggota TNI sedang berkegiatan dan terganggu oleh suara knalpot brong dari beberapa peserta kampanye yang melintas.
“Kemudian, beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama,” ungkapnya.
Merasa terganggu, beberapa oknum anggota spontan keluar dari asrama untuk mencari sumber suara tersebut dan mengingatkan pengendara motor agar membubarkan diri.
Guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut, untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan dan membubarkan” katanya.
Namun, kejadian penganiayaan tersebut terjadi terhadap salah satu pengendara sepeda motor dengan knalpot brong tersebut.
Hingga terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,” paparnya.