Potret Anies Baswedan dan Prabowo Subianto (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Baru-baru ini, Anies Baswedan mengatakan bahwa calon nomor 2, Prabowo Subianto tidak tahan dalam menghadapi oposisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Saleh Daulay mengingatkan bahwa Anies pernah menjadi bagian dari kelompok oposisi itu sendiri.
“Dulu Pak Anies ini sebetulnya kan keluar dari kabinet, tentu dia berada pada kelompok oposisi, karena sudah keluar tentu berseberangan dengan Presiden, Jokowi waktu itu,” ungkap Shaleh dalam Debat Pilpres 2024.
“Nah yang membesarkan Pak Anies ini siapa? Ya tentu Gerindra yang waktu itu posisinya oposisi,” ungkapnya.
Anies keluar dari kabinet Presiden Jokowi lalu bergabung dengan Gerindra yang ketika itu berada di kelompok oposisi.
Tentang kesediaan Prabowo bergabung dengan pemerintahan, Saleh mengatakan Prabowo melakukannya untuk menyatukan kelompok-kelompok yang terpecah setelah Pilpres 2019.
“Karena itu dia dengan segala kerendahan hati mau masuk dalam kabinet melengkapi apa yang terjadi dalam kabinet.
Saleh juga menjelaskan bahwa Prabowo berbicara tentang belajar dari Jokowi dalam aspek politik dan demokrasi, menghormatinya sebagai seorang guru.
“Dan dengan begitu dia katakan bahkan ‘saya berguru dengan Pak Jokowi dari sisi banyak aspek di dalam kehidupan politik dan demokrasi di Indonesia’,”ungkapnya.
“Dia katakan ‘ini masternya jadi saya harus berguru dengan Pak Jokowi’,” terang Saleh.
Saleh menegaskan bahwa Prabowo berkomitmen untuk melanjutkan capaian politik Jokowi dan tidak ragu untuk memperbaikinya untuk masa depan