Aktivitas VulkanikGunung Raung Meningkat, Warga Diimbau Tetap Waspada-SwaraWarta.co.id (Sumber: Kompas) |
SwaraWarta.co.id – Warga masyarakat di sekitar kaki gunung, dituntut lebih waspada lagi mengingat status Gunung Raung yang ada di Jawa Timur menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dalam seminggu terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenaikan aktivitas ini dapat ditandai dengan terlihatnya ada peningkatan jumlah gempa dan asap putih yang keluar dari kawah gunung di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, berhasil mencatat bahwa pada periode 18/12/2023 hingga pukul 23.59 WIB, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut tersebut sudah mengeluarkan asap putih setinggi 400 hingga 1.000 meter, dengan intensitas tebal dari puncak kawah.
Dari bawah kaki gunung pun penampakan asap putih ini sangat jelas terlihat, dan masyarakat diimbau tetap waspada, menjaga hal yang buruk terjadi secara tiba-tiba.
Kepala Pos PGA Raung, Burhan Alethea, mengatakan, “Ada peningkatan, dan kami sedang melakukan evaluasi.”
Selama periode tersebut, terjadi sebanyak 57 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-32 mm dengan durasi antara 20 hingga 69 detik.
Dia mengatakan bahwa telah terjadi juga gempa tektonik lokal yang terjadi satu kali dengan amplitudo 32 mm, S-P 2.2 detik, dan durasi 101 detik.
Dan ini masih dalam taraf biasa saja, tetapi tetap harus terus terpantau.
Gempa tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan pada 1 mm. Burhan menyebutkan bahwa jumlah gempa embusan mulai meningkat.
Cuaca selama periode tersebut terpantau cerah, berawan, dan mendung, dengan angin bertiup lemah ke arah utara dan selatan.
Suhu udara yang terjadi masih berkisar antara 16 hingga 34 derajat Celsius.
Meski terjadi peningkatan aktivitas kegempaan dan asap, status Gunung Api Raung saat ini masih pada level I normal.
Namun, status bisa berubah dengan secara tiba-tiba bila terjadi kegempaan dengan magnitudo besar serta intensitasnya kerap.
Burhan memberikan rekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak,
serta untuk tidak menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah, hal ini menjaga agar kejadian erupsi di Gunung Marapi di Padang tempo hari tidak terulang di Raung.
Penting untuk tetap waspada mengingat adanya peningkatan aktivitas vulkanik, dan informasi terus dievaluasi oleh pihak berwenang.
Jadi untuk masyarakat sekitar, terutama untuk yang masih melakukan aktivitas di arah puncak atau di area sekitar itu disarankan untuk menghentikannya sementara.***