Brigade Al Qassam Klaim Telah Menewaskan 10 Tentara Israel di Gaza-SwaraWarta.co.id (Sumber: Tirto.ID) |
SwaraWarta.co.id – Informasi menyebutkan bahwa kelompok militer Brigade al-Qassam dilaporkan melakukan serangan berkekuatan tinggi di lingkungan Shujayea, Kota Gaza, selama konflik dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka mengklaim telah berhasil menewaskan setidaknya 10 tentara Israel dan melancarkan serangan terhadap tank dan pengangkut personel militer di daerah Sheikh Radwan, Gaza.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh Brigade al-Qassam merupakan yang paling mematikan sejak dimulainya invasi darat ke Gaza.
Kejadian ini terjadi setelah militer mengklaim berulang kali berhasil melanggar struktur komando Hamas di Gaza utara selama konflik tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk terus melanjutkan serangan Israel di Gaza hingga akhir.
Netanyahu menolak tekanan dari komunitas internasional untuk menjalankan gencatan senjata dengan Hamas.
Israel telah menarik kemarahan internasional dan kecaman yang jarang terjadi, termasuk dari Amerika Serikat, terkait pembunuhan ribuan warga sipil di Gaza.
Minggu ini, Majelis Umum PBB secara mayoritas memberikan dukungan untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.
Meskipun resolusi ini tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, pesannya menjadi indikator penting bagi pandangan dunia terkait akhirnya konflik Israel-Hamas.
Beberapa jam sebelum pemungutan suara, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Israel bahwa mereka dapat kehilangan dukungan internasional karena “pengeboman tanpa pandang bulu” di Gaza.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengajukan permintaan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar melakukan perubahan.
Pernyataan Biden terkait dengan serangan Israel di Jalur Gaza yang disoroti sebagai “pengeboman tanpa kebijaksanaan”.
Biden mengungkapkan kritik terhadap pemerintahan garis keras Israel saat berbicara kepada para donor Partai Demokrat di Washington.
Dia menekankan bahwa Netanyahu perlu mengubah pendekatannya, menyatakan, “Saya rasa dia harus melakukan perubahan, dan saat ini, pemerintahan di Israel membuatnya sangat sulit untuk melakukannya.”
Biden bahkan menggambarkan pemerintahan Netanyahu sebagai “pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel”.
Biden memberikan peringatan bahwa dukungan terhadap kampanye militer negara tersebut semakin berkurang di tengah serangan besar-besaran di Gaza.***