Nyamuk wolbachia (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Kementrian Kesehatan telah menyebar nyamuk wolbachia untuk menekan angka DBD yang tenaga marak terjadi di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wolbachia sendiri merupakan serangga alami yang dapat diturunkan dari generasi satu ke generasi selanjutnya melalui telur.
Nyamuk ini disebut dapat mengurangi DBD, sebab nyamuk ini tidak memberikan luka infeksi pada manusia. Hal inilah yang membuat nyamuk wolbachia disebar luas.
Nyamuk wolbachia akan disebar di beberapa kota yakni DKI Jakarta, Semarang, Bontang, dan juga Kupang.
Penyebaran nyamuk wolbachia di sejumlah titik telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein.
“Tinggal Bandung dan Jakarta Barat dalam waktu dekat. Program ini sangat baik,” ungkap Maxi pada hari Jum’at, (24/11)
Menurut Maxi program ini akan terus dilanjutkan, jika penyebaran nyamuk wolbachia di lima kota telah berhasil. Bahkan program ini akan dilakukan secara nasional.
” Kami akan lanjutkan program ini, mudah-mudahan lima kota ini, ya akan kita evaluasi, berhasil dan akan kita lakukan tentu secara nasional,” imbuhnya.
Program ini termasuk ke dalam Strategi Nasional (Stranas). Sebah strategi ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari WHO.
Penyebaran nyamuk wolbachia tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, melainkan terdapat 14 negara lainnya yang menggunakan strategi ini untuk menekan angka DBD.
“Program ini kami sangat yakin bahwa penanggulangan DBD yang sudah lama di negara kita,” ungkap Maxi.
Lebih lanjut, Maxi juga mengungkapkan bahwa negara tropis juga harus memiliki cara lain seperti program ber wolbachia dan program vaksinasi.
“Negara tropis harus ada cara lain secara inovasi yang harus kita tempuh seperti program nyamuk ber wolbachia ditambah dengan program vaksinasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kemenkes pernah mengeluarkan pernyataan tentang penyebaran nyamuk wolbachia sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341.
Teknologi penyebar nyamuk wolbachia dipercaya dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti.
Dengan strategi ini, diharapkan angka DBD di Indonesia dapat menurun. Mengingat musim penghujan akan segera tiba, sehingga angka DBD berpeluang meningkat.
Nyamuk wolbachia ini nantinya akan hidup secara alamiah. Kemudian nyamuk tersebut akan berkembang biak dan menghasilkan generasi baru.
Kementerian Kesehatan juga menyebut bahwa strategi ini telah dilakukan studi kelayakan pelaksanaan teknologi wolbachia pada tahun 2022.
Dari hasil studi tersebut, terdapat penurunan kasus DBD sebesar 77% dan 88% perawatan di rumah sakit.