Sandiaga Uno (Foto: Facebook @Sandiaga Salahuddin Uno) |
SwaraWarta.co.id – Sandiaga Uno tidak terlalu banyak berkomentar soal pencopotan baliho Ganjar Pranowo di Sumatera Utara, ia malahan meminta kepada masyarakat untuk melakukan penilaiannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sandiaga malahan merasa yakin bahwa masyarakat di era digital saat ini sudah sangat cerdas dan akan mampu berpikir dewasa dalam berdomekrasi menjelang tahun Pemilu.
Sandiaga mengatakan hal ini ketika diminta pendapatnya soal pencopotan baliho Ganjar di Sumut, pada acara senam massal di Yogyakarta pada Minggu, 12 November hari ini.
Bukan itu pula, Sandiaga berharap kepada setiap elemen masyarakat untuk tetap cerdas dan bijaksana dalam menyikapi setiap perbedaan yang muncul menjelang Pemilu.
Setiap perbedaan tersebut harus disikapi dengan pola pikir dewasa agar tidak menimbulkan perpecahan, pertikaian, saling sikut serta gontok-gontokan.
Sandiaga juga menambahkan agar masyarakat umum untuk bisa belajar dari Pemilu 2019 dalam menentukan sikap dan pilihan yang sesuai dengan hati nurani sendiri tanpa adanya paksaan.
Pemilu 2024 mendatang harusnya disambut penuh kegembiraan dan suka cita, tambah Sandiaga lagi.
Menanggapi baliho yang diturunkan, meski tidak mau terlalu banyak berkomentar, Sandiaga menegaskan bahwa baligo itu merupakan alat peraga penting bagi kampanye pencalonan pasangan Capres dan Cawapres.
Baligo memiliki fungsi penting lainnya untuk memperkenalkan diri calon pemimpin, jadi keberadaan sebuah baligo menjelang pemilu tentunya bukan hal yang terlarang.
Seperti telah diketahui publik pencopotan baliho Ganjar Pranowo tersebut dilakukan oleh pemerintah Kota Siantar dengan menerjunkan Satpol PP.
Alasan pencopotan baligonya sendiri diakui oleh Pemerintahan Kota Siantar dengan alasan peletakkannya yang dipasang di tempat yang tidak diperbolehkan.
Langkah ini sendiri, masih dikatakan oleh pihak Pemerintah Kota Siantar, dilakukan dalam upaya penertiban, bukan hanya baliho milik Ganjar semata melainkan baligo-baligo lainnya yang dianggap perlu ditertibkan.
Jadi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Siantar dianggap tidak melanggar aturan malahan sebaliknya.
Oleh karena hal inilah Sandiaga Uno merasa tidak perlu berkomentar banyak karena kapasitasnya tidak mendukung.
Alih-alih membela, bisa jadi beliau akan dianggap pro pada satu pasang calon saja.