Mengenal Lebih Dekat Sindrom Neuropati: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

- Redaksi

Sunday, 26 November 2023 - 04:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengenal Lebih Dekat Sindrom Neuropati

SwaraWarta.co.id Neuropati adalah suatu kondisi yang melibatkan gangguan pada saraf di tubuh, menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri, kesemutan, kram otot, hingga kesulitan buang air kecil. 

Memahami penyebab neuropati penting untuk menentukan pengobatan yang tepat. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai neuropati, termasuk penyebab, gejala, dan pengobatannya.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyebab Neuropati

Neuropati Perifer

Neuropati perifer disebabkan oleh gangguan atau kerusakan pada saraf di luar otak dan saraf tulang belakang. Beberapa penyebabnya meliputi:

– Diabetes

– Cedera atau tekanan pada saraf akibat jatuh, kecelakaan, atau gerakan berulang

– Kekurangan vitamin B1, B3, B6, B12, dan E

– Penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis

Baca Juga :  PAFI PC Kota Pekalongan: Mendorong Profesionalisme dan Kualitas Tenaga Farmasi

– Infeksi virus atau bakteri seperti hepatitis B dan C, HIV, atau penyakit Lyme

– Tumor atau kanker

Neuropati Kranial

Neuropati kranial terjadi akibat gangguan pada salah satu dari 12 saraf kranial di kepala. Beberapa penyebab neuropati kranial meliputi:

– Peningkatan tekanan di dalam otak

– Infeksi

– Kanker

– Kelainan lahir

– Gangguan pembuluh darah

– Penyakit autoimun

Gejala Neuropati

Gejala neuropati bervariasi tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu. Beberapa gejala umum meliputi:

Gejala Sensorik

– Kesemutan

– Mati rasa, terutama di tangan dan kaki

– Perubahan sensor perasa seperti nyeri parah

– Sensasi terbakar

– Perasaan seperti memakai kaus kaki atau sarung tangan

Baca Juga :  Warga Ujungberung Bandung Protes, Tolak Penyebaran Wolbachia

Gejala Motorik

– Lemas pada otot

– Otot berkedut

– Kram otot

– Kesulitan berjalan atau menggerakkan tangan atau kaki

Gejala Autonom

– Tekanan darah atau detak jantung tidak normal

– Pusing saat berdiri

– Gangguan pencernaan

– Kesulitan buang air kecil

– Disfungsi seksual

– Keringat berlebihan

Diagnosis Neuropati

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Beberapa tes penunjang seperti tes darah, pemindaian, elektromiografi, dan biopsi saraf mungkin diperlukan untuk mendukung diagnosis.

Pengobatan Neuropati

Pengobatan neuropati disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa metode pengobatan melibatkan:

Obat-obatan

– Obat pereda nyeri

– Antidepresan

– Opioid

– Antikonvulsan

Prosedur Medis Khusus

– Fisioterapi

Baca Juga :  Krisis Kesehatan Mental Remaja: Laporan Stanford Menyoroti Faktor Sosial dan Politik serta Upaya Intervensi Awal

– Terapi okupasi

– TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

– Pertukaran plasma darah

Pola Hidup Sehat

– Berolahraga teratur

– Konsumsi makanan bergizi

– Berhenti merokok

Komplikasi Neuropati

Komplikasi neuropati bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Neuropati diabetik dapat menyebabkan luka diabetes di kaki, sementara neuropati akibat sindrom Guillain-Barre dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen.

Pencegahan Neuropati

Langkah pencegahan tergantung pada penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Pencegahan terhadap neuropati diabetik melibatkan pengelolaan diabetes, sedangkan pencegahan neuropati akibat tekanan berulang termasuk penggunaan alat pelindung di tempat kerja.

Jika Anda mengalami gejala neuropati, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Berita Terkait

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal
Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang
Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai
Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius
Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita
PAFI Musi Banyuasin: Meningkatkan Peran Farmasi dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Musi Banyuasin
PAFI Magelang: Perhimpunan Ahli Farmasi yang Meningkatkan Standar Profesi Farmasi di Kota Magelang
PAFI Nusantara: Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia yang Memajukan Profesi Farmasi di Tanah Air

Berita Terkait

Friday, 21 February 2025 - 08:56 WIB

Meski Ada Efisiensi, BPJS Kesehatan Tetap Berjalan Normal

Thursday, 13 February 2025 - 09:47 WIB

Hayashi Dental: Klinik Gigi Profesional dengan Perawatan Berkualitas di Jepang

Tuesday, 28 January 2025 - 19:20 WIB

Kepergian Emilia Contessa dan Hubungan Diabetes dengan Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Monday, 16 December 2024 - 22:25 WIB

Hati-Hati! Penggunaan Rutin Paracetamol pada Lansia Tingkatkan Risiko Komplikasi Serius

Friday, 29 November 2024 - 04:40 WIB

Usaha Vaksin KKPP Palembang dalam Edukasi Vaksin untuk Pencegahan Stunting pada Balita dan Batita

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB