Ilustrasi jenazah anak SMP yang ditemukan tewas usai dibunuh temannya sendiri (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang siswa SMP di Garut bernama Agum Gumelar (13) ditemukan tewas. Diduga Agum tewas setelah dibunuh oleh temannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Motif pelaku membunuh rekannya sendiri diduga sakit hati setelah bermain voli bersama korban. Mayat korban ditemukan mengambang di sungai Cibiuk.
Pada siaran pers yang dilakukan pada hari Senin, (6/11) AKBP Rohman Yonky Dilatha juga membenarkan bahwa korban tewas setelah dibunuh oleh rekannya sendiri.
“Pelaku yang merupakan teman korban sudah kami amankan,” ungkapnya.
Aksi pembunuhan tersebut bermula saat pelaku bersama korban tengah bermain voli. Saat bermain voli, wajah pelaku terkena pukulan bola dari korban.
Karena tidak terima dengan perlakuan korban, pelaku mendatangi korban di sore hari. Saat melihat korban mandi di pinggir sungai, pelaku membalaskan rasa sakit hatinya.
Pelaku juga sempat memberikan serangan dengan cara menyayat beberapa bagian tubuh korban. Saat itu, pelaku juga menggunakan pisau kater untuk melukai korban.
Karena sayatan tersebut, membuat korban hanyut di sungai Cibiuk. Menurut keterangan dari beberapa pihak, kejadian tersebut terjadi pada hari Senin, 30 Oktober 2023 di Kampung Cijeler, Kecamatan Leuwigoong.
Korban sendiri baru ditemukan pada hari Jum’at, (3/11)di sungai Cibiuk yang berada di Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk. Saat ditemukan, kondisi korban sudah cukup memprihatinkan dengan wajah yang penuh luka.
Sementara pelaku, berhasil diamankan satu hari setelah ditemukannya mayat korban. Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh AKBP Rohman Yonky Dilatha dalam keterangan pers.
“Pelaku dapat kami amankan sehari setelah penemuan mayat,” ungkap Yonky.
Sementara itu, penasehat hukum pelaku yakni Hermansyah mengaku bahwa pelaku telah menjalani pemeriksaan dari penyidik termasuk Balai Pemasyarakatan (Bapas) anak.
‘Saat ini kami masih berkoordinasi dengan kepolisian dan Bapas, untuk tata peradilan selanjutnya. Karena ini kasusnya anak tidak bisa disamakan dengan orang dewasa,” ungkapnya.
Penemuan jenazah korban sempat menggegerkan warga di sekitar sungai Cibiuk. Terlebih korban ditemukan dalam keadaan membusuk dengan luka sayatan di wajahnya.
Setelah dilakukan otopsi, terdapat luka sayatan di leher korban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Agum menjadi korban pembunuhan. Korban sendiri juga sempat dilaporkan hilang sejak akhir bulan Oktober.
Sementara itu, Pemkab Garut juga akan mendampingi keluarga korban sebab keluarga korban pasti akan mengalami trauma akibat peristiwa naas tersebut.
“Kita akan dampingi keluarga korban, yang jelas mereka trauma dan harus mendapat pendampingan dari kami,” ungkap Rahmat Wibawa pada hari Selasa, (7/11).