Potret calon presiden Anies Baswedan (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Calon presiden nomor urut 1 yakni Anies Baswedan Buka suara terkait penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka atas kasus pemerasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Firli Bahuri diduga telah melakukan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Penetapan Firli Bahuri sebagai tersangka, tentu menarik perhatian banyak pihak salah satunya yaitu calon presiden Anies Baswedan.
Saat ditemui awak media, pada hari Kamis, (23/11) Anies mengungkapkan bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa tebang pilih.
“Yang penting adalah penegakan hukum untuk menghadirkan rasa keadilan. Jadi aturan hukum ditegakkan tidak tebang pilih, tujuannya menghadirkan rasa keadilan, itu yang penting dijaga,” Ungkap Anies Baswedan.
Lebih lanjut, Anies mengungkapkan bahwa marwa KPK harus dapat dijaga. Terlebih KPK merupakan komisi yang harusnya bisa menjadi contoh.
“Mesti dilakukan dan menjaga marwah lembaga pemberantasan korupsi. Karena Komisi Pemberantasan Korupsi ini adalah komisi yang seharusnya bisa menjadi contoh. Karena itu harus selalu terjaga,” tegasnya.
Dari kejadian tersebut, Anies berharap agar semua pihak bisa mengambil hikmah. Mengingat etika dalam sebuah lembaga sangatlah diperlukan.
“Harapannya ini menjadi hikmah bagi semuanya untuk tertib untuk mengikuti prinsip-prinsip good governance, menjaga etika yang sangat tinggi standarnya,” ungkap Anies.
Pernah menjabat sebagai ketua Komite Etik KPK, membuat Anies mengetahui standar etika yang terdapat di KPK.
“Saya pernah menjadi Ketua Komite Etik di KPK sehingga tahu persis standar etika di KPK itu sangat tinggi, dan itu harus ditaati oleh semuanya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak telah menetapkan Firli Bahuri setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan sejumlah barang bukti yang bisa digunakan untuk menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka.
Selain itu, Firli juga dilaporkan oleh seseorang atas dugaan meminta sejumlah uang dengan janji bisa mengurus kasus korupsi yang menyeret Syahrul Yasin Limpo.
Sementara itu, wakil ketua KPK yakni Nurul Ghufron meminta maaf atas kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Firli Bahuri.
Nurul juga memahami bahwa kasus yang tengah terjadi tentu membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.
“Saya sebagai salah satu dari pimpinan turut bertanggung jawab dan karenanya meminta maaf kepada segenap bangsa Indonesia atas peristiwa tersebut yang telah menimbulkan kegaduhan dan hampir mengikis harapan pada KPK untuk menjadi garda pemberantas korupsi,” ungkap Nurul melalui pesan tertulis pada Jumat, (24/11).