Pelaksanaan Prinsip Penyusunan Alur tujuan Pembelajaran yang Kontekstual (Foto: Pixabay) |
SwaraWarta.co.id – Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran yang kontekstual adalah elemen kunci dalam pengembangan kurikulum
yang efektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Alur tujuan pembelajaran yang kontekstual mengacu pada
pendekatan yang memadukan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata yang relevan.
Hal ini membantu siswa untuk memahami mengapa mereka
belajar, bagaimana materi tersebut berhubungan dengan kehidupan sehari-hari,
dan mengapa itu penting.
Di bawah ini, kita akan membahas bagaimana prinsip-prinsip
ini diterapkan dalam konteks pendidikan.
Pertama-tama, alur tujuan pembelajaran yang kontekstual memprioritaskan pengertian siswa tentang tujuan pembelajaran.
Ini berarti guru harus memahami latar belakang dan minat
siswa serta menerapkan materi pelajaran dengan cara yang relevan dengan pengalaman
dan kebutuhan mereka.
Ini menciptakan keterkaitan yang kuat antara apa yang
diajarkan dan dunia nyata siswa.
Kemudian, pengintegrasian konteks dunia nyata adalah kunci
dalam pelaksanaan prinsip ini.
Guru harus berusaha untuk mengaitkan materi pelajaran dengan
situasi nyata, menggambarkan bagaimana konsep yang diajarkan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, dalam pembelajaran matematika, guru dapat
memperlihatkan bagaimana pemahaman tentang statistik dapat membantu dalam
membuat keputusan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, kesehatan, atau
penelitian.
Selain itu, penting untuk memberikan tantangan yang sesuai
dengan kemampuan siswa.
Alur tujuan pembelajaran yang kontekstual mendorong siswa
untuk berpikir kritis dan menghadapi masalah dunia nyata terutaman dalam ajaran kurikulum merdeka.
Ini dapat dilakukan melalui proyek-proyek pembelajaran
berbasis masalah, simulasi, atau studi kasus.
Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk
mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi yang berbeda-beda.
Prinsip ini juga mendorong kerjasama dan komunikasi. Siswa
sering kali harus bekerja sama dalam kelompok, berbagi gagasan, dan berdiskusi
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang kontekstual.
Ini membantu mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan
berpikir kritis yang sangat berharga dalam dunia nyata.
Terakhir, evaluasi berperan penting dalam pelaksanaan
prinsip ini.
Evaluasi yang baik harus mencerminkan konteks dunia nyata
dan mengukur pemahaman siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang kontekstual.
Ini dapat melibatkan penggunaan berbagai bentuk evaluasi,
seperti proyek, penugasan, ujian, dan penilaian portofolio.
Dalam rangka menciptakan alur tujuan pembelajaran yang
kontekstual yang efektif, guru perlu memahami siswa mereka, mengintegrasikan
materi pelajaran dengan dunia nyata, memberikan tantangan yang sesuai,
mendorong kerjasama, dan melakukan evaluasi yang relevan.
Dengan pendekatan ini, siswa dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih dalam, keterampilan praktis, dan motivasi yang kuat untuk belajar.
Prinsip ini membantu menciptakan pengalaman belajar yang
lebih bermakna dan relevan bagi siswa, yang pada gilirannya akan membantu
mereka dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia nyata.