Ilustrasi aksi perundungan yang burujung damai (Dok.Istimewa). |
SwaraWarta.co.id – Sebuah video aksi perundungan di Balikpapan kembali viral di sosial media. Dalam video yang viral, terlihat seorang korban yang dibanting oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui korban mengenakan baju merah, dan beberapa pelaku mengenakan baju pramuka. Pada video tersebut, terlihat korban yang duduk di kursi kemudian dibanting hingga jatuh ke lantai.
Aksi kekerasan tersebut dilakukan berkali-kali, hingga korban menangis karena merasakan sakit di bagian tubuhnya.
Pada hari Minggu, (1/10) Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo membenarkan bahwa aksi perundungan tersebut benar adanya.
Aksi perundungan tersebut terjadi di TPA Masjid Darussalam Balikpapan Utara.
“Lokasi kejadian) TPA Masjid darussalam Balikpapan utara,” ungkap Yusuf pada hari Minggu, (1/10).
Kejadian tersebut sebenarnya sudah terjadi pada hari Sabtu, (23/9). Lebih lanjut, Yusuf mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.
Hal tersebut terjadi karena ustadz sudah berusaha mendamaikan korban dan pelaku. Namun, pihak terkait termasuk pelaku perundungan sudah diambil keterangannya oleh pihak kepolisian.
“Kejadiannya memang tidak dilaporkan ke polisi karena sesaat setelah kejadian langsung di damai kan oleh ustadz masjid antara korban dan ABH (Anak berhadapan dengan hukum),” ungkapnya.
“Tapi saat ini para pihak dan stakeholder terkait sudah kita kumpulkan di Polresta Balikpapan untuk diambil keterangannya,” tambahnya.
Menurut Yusuf sesaat setelah kejadian tersebut, pihak sekolah mendatangkan orang tua korban dan orang tua pelaku untuk didamaikan.
“Sesaat setelah kejadian tersebut pihak sekolahan dari anak-anak tersebut mendatangkan para orang tua Pelaku dan Korban serta disaksikan oleh guru-guru kemudian mendamaikan terkait dengan permasalahan tersebut,” ungkap Yusuf
Kemudian setelah bertemu, kedua belah pihak sepakat untuk saling berdamai.
“Dan para pihak sepakat untuk berdamai,” imbuhnya.
Untuk memastikan bahwa keduanya telah berdamai, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari beberapa pihak. Dan hasilnya, kedua belah pihak memang sepakat untuk berdamai.
“Untuk melakukan verifikasi terkait dengan permasalahan tersebut bahwa benar permasalahan tersebut sudah selesai sesuai dengan pertemuan sebelumnya di sekolah yang difasilitasi oleh pihak sekolah,” ungkapnya.
“Dan kedua belah pihak sepakat untuk berdamai serta saling memaafkan,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Yusuf mengatakan bahwa Polresta Balikpapan masih terus menangani kasus ini.
Selain Polresta Balikpapan, Dinas Pendidikan dan DP3AKB juga ikut memantau perkembangan kasus ini