Jembatan kaca Limpakuwus putus 1 orang tewas ( FB/ Paguyuban Warga Kesaben) |
SwaraWarta.co.id – Banyumas mempunyai destinasi pariwisata untuk menantang adrenalin berupa jembatan kaca Limpakuwus.
Alih-alih menarik perhatian banyak wisatawan, justru wisata tersebut sempat menjadi sorotan sejumlah pihak.
Banyak pihak yang menyoroti keamanan pada jembatan kaca Limpakuwus sehingga Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus yakni Eko Purnomo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan Eko telah melakukan pemanggilan terhadap pihak pemilik jembatan kaca the geong Limpakuwus.
Pemanggilan tersebut dilakukan bertujuan untuk evaluasi terkait dengan wisata jembatan kaca Limpakuwus.
“Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya,” jelas Eko Purnomo seperti yang dikutip dari berbagai sumber terpercaya.
Pemanggilan tersebut didasari oleh komentar sejumlah warganet yang menyoroti keamanan jembatan kaca the geong Limpakuwus.
Sangat disayangkan, pada saat pemanggilan berlangsung pihak pemilih hanya mengirimkan perwakilan.
Terlepas dari hal tersebut, baru-baru ini jembatan kaca Limpakuwus tengah menjadi sorotan usai pecah.
Diketahui jembatan kaca Limpakuwus tersebut pecah pada hari Rabu (25/10) yang membuat 4 orang wisatawan terjatuh.
Wisatawan tersebut jatuh usai mencoba selfie di atas jembatan kaca. Salah satu wisatawan yang jatuh dikabarkan meninggal dunia.
Korban merupakan FA (49) yang berasal dari daerah Cilacap. Menanggapi hal tersebut pihak pengelola turut buka suara.
Menurutnya sebelum insiden jembatan kaca Limpakuwus pecah, kondisi kaca sangat baik.
Saat ini pihak kepolisian akan turun tangan untuk melakukan pemeriksaan terkait kelayakan jembatan kaca Limpakuwus.
Edy Suranta selaku Kombes Kapolresta Banyumas menjelaskan bahwa dalam pemeriksaan tersebut akan melibatkan tim laboratorium forensik Polda Jateng.
“Kami sudah menghubungi labfor, dari Semarang sedang menuju ke sini. Kami juga akan menggandeng ahli, apakah (jembatan kaca tersebut) layak atau tidak,” jelas Edy di tempat kejadian.
Dalam melanjutkan pemeriksaan tersebut, Edy akan melibatkan sejumlah pihak dan saksi mata yang ada saat kejadian.
Menurut sejumlah informasi, jembatan kaca Limpakuwus memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
Segenap jajaran tim Dinas Pekerjaan Umum diketahui juga telah mengambil sempel dari serpihan kaca pada bagian jembatan yang pecah.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penyebab jembatan tersebut pecah hingga menewaskan wisatawan.
Dalam penelitian tersebut, kaca yang diambil berukuran kecil dan berukuran besar setengah telapak tangan orang dewasa.
Hingga berita ini dimuat, jembatan kaca Limpakuwus yang telah pecah tersebut tengah menjadi perhatian sejumlah warganet.