Hubungan Jokowi dan PDIP diduga sedang tidak baik-baik saja. (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Belakangan ini publik menyoroti hubungan PDIP dengan presiden RI yakni Joko Widodo atau lebih sering disebut Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya PDIP telah mengeluarkan penyataan bahwa presiden Jokowi memutuskan untuk meninggalkan partai.
PDIP menilai bahwa keputusan yang diambil oleh Jokowi tidak sepadan dengan privelese yang diberikan oleh partai tersebut.
Tidak sampai disitu, elite PDIP juga menyinggung pencalonan putra sulung Jokowi sebagai cawapres Prabowo.
Elite PDIP menilai hal tersebut merupakan salah satu bentuk pembangkang terhadap konstitusi.
Gibran Rakabuming Raka juga dianggap tidak lagi menjadi bagian dari partai PDIP lantarantidak tegas terhadap perintah partai.
Isu terkait dengan keputusan Joko Widodo meninggalkan partai PDIP juga dibernarkan oleh Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP.
Menurut Hasto sudah banyak akar rumput yang tidak mempercayai presiden Joko Widodo.
Padahal sebelumnya Joko Widodo dianggap sebagai kader terbaik PDIP, tapi sekarang justru berpaling dari partai.
Dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini PDIP sedang bersedih dan pasrah kepada rakyat dan tuhan.
“PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini,”ujar Hasto dalam keterangan tertulis.
Hasto juga mengungkapkan bahwa sebelumnya rumput dan simpatis PDIP menjadi pendukung Jokowi.
Dukungan itulah yang mampu mengantarkan Jokowi untuk menduduki kursi wali kota solo kemudian beranjak ke gubernur DKI Jakarta hingga berhasil menjabat sebagai presiden.
Hasto juga menyebutkan bahwa PDIP sangat mencintai Joko Widodo dan keluarga bahkan telah memberikan privelese besar.
Namun hal tersebut justru ditinggalkan begitu saja oleh Jokowi lantaranada permintaan lain yang tidak dikabulkan sebab mampu memicu pranata konstitusi.
Hasto juga sempat singgung jeripayah PDIP dalam memenangkan pilkada maupun pemilihan umum.
Tidak hanya itu saja, PDIP juga mengusung Gibran dalam pilkada 2020 hingga akhirnya berhasil menduduki kursi wali kota solo.
Bahkan menantu Joko Widodo yakni Boby Nasution juga berhasil menjadi wali kota Medan.
Adian Napitupulu menyebutkan bahwa persoalan antara partainya dengan presiden dipicu oleh PDIP yang enggan mengabulkan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi hingga 3 periode.
Di samping itu, bakal capres Ganjar Pranowo juga menyebutkan bahwa partainya sedang bersedih lantaran ditinggal oleh Jokowi.
“Kesedihan itu pasti ada, tapi kami enggak akan cengeng, banteng enggak cengeng! Banteng ketaton itu langsung bergerak,” ujar Ganjar beberapa hari lalu.
Hingga berita ini dimuat presiden Joko Widodo belum buka sudah terkait dengan hal tersebut.